HaiBandung - Makan obat pada saat minum kopi sangat tidak disarankan. Pasalnya, kopi yang Anda minum akan menghambat penyerapan obat oleh tubuh.
Artinya, makan obat sambil minum kopi mempengaruhi seberapa baik obat tersebut bekerja terhadap gejala penyakit yang diderita.
Dikutip dari Health, Sabtu, 22 Juni 2024, disebutkan, tahun 2020 sekelompok peneliti meninjau berbagai pengobatan dan pengaruhnya terhadap kopi.
Mereka melaporkan bahwa kopi “secara signifikan mempengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi banyak obat.”
Tapi apakah kopi mempengaruhi semua obat? Tentu tidak. Namun sialnya, obat yang sangat rentan terhadap kopi tersebut ternyata obat yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia di muka bumi ini. Yaitu obat pilek atau alergi dan asma.
Kita bahas satu-satu.
1. Obat Pilek atau Alergi
Jutaan orang di Indonesia disinyalir menggunakan obat untuk meredakan pilek dan alergi.
Baca Juga: Lima Makanan yang Tidak Baik Dikonsumi Saat Minum Kopi, Ada Kangkung dan Daging Idul Adha
Obat pilek dan alergi ini kebanyakan mengandung stimulan sistem saraf pusat seperti pseudoephedrin.
Di sisi lain, kopi juga merupakan stimulan. Maka, stimulan ditambah dengan stimulan, efeknya dapat meningkatkan gejala kegelisahan dan ketidakmampuan untuk tidur.
Beberapa obat alergi, seperti fexofenadine, tidak boleh dikonsumsi bersama kopi karena dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan, sehingga meningkatkan gejala kegelisahan.
Baca Juga: Tanaman Kratom yang Diharamkan BNN akan Dibudidayakan Kementan dengan Membentuk Korporasi
2. Obat Asma
Asma adalah penyakit kronis yang mempengaruhi paru-paru, membuat saluran udara Anda meradang dan teriritasi.
Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas, batuk dan mengi, serta rasa sesak di dada.
Di Indonesia, jumlah penderita asma sangat banyak. Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, ada 12 juta penderita asma di Indonesia pada tahun 2023. Dan tentu 12 juta penderita asma tersebut mengonsumsi obat untuk penyakit tersebut.
Banyak penderita asma menggunakan bronkodilator saat penyakitnya kambuh, seperti aminofilin atau teofilin.
Bronkodilator bekerja dengan merelaksasi saluran udara, membuatnya lebih mudah bernapas, namun obat ini memiliki efek samping seperti sakit kepala , kegelisahan, sakit perut, dan mudah tersinggung.
Nah jika ditambah kafein yang terkandung dalam kopi, maka risiko sakit kepala, mudah tersinggung dan sakit perut tersebut akan bertambah.
Di sisi lain, kopi juga dapat mengurangi seberapa banyak obat yang diserap dan bermanfaat bagi tubuh Anda.
Nah itulah dampak makan obat pilek atau asma saat minum kopi.***