Erdogan Sebut Israel Menjadi Ancaman bagi Perdamaian Global dan Kemanusiaan

30 Mei 2024, 14:09 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /antaranews.com/

HaiBandung - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai Israel tidak terlindungi oleh hukum sehingga menjadi ancaman bagi Palestina atau Gaza.

Bahkan, kata Erdogan, Israel dengan tidak terlindungi oleh hukum tidak hanya ancaman bagi Palestina atau Gaza tetapi juga perdamaian global dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Pernyataan Erdogan tersebut mengacu pada tindakan Israel di Jalur Gaza, Palestina yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan meskipun ada keputusan dan resolusi yang menentangnya.

Baca Juga: Daftar Hadiah Singapore Open 2024, Lengkap dari 32 Besar hingga Juara

Karena itu, Erdogan mengatakan tidak ada negara yang aman kecuali Israel mematuhi hukum internasional.

“Tidak ada negara yang aman kecuali Israel menerima hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional,” katanya.

Ia mengecam serangan Israel pada Minggu 26 Mei 2024 terhadap sebuah kamp pengungsi di Rafah, Gaza selatan yang menewaskan sedikitnya 45 orang.

Baca Juga: Daftar 8 Wakil Indonesia yang Bertanding di Babak 16 Besar Singapore Open 2024 pada Kamis (30/5) Hari Ini

Serangan Israel di Rafah, Gaza selatan juga menyulut api yang menyebar dengan cepat melalui tenda-tenda dan akomodasi sementara.

PBB tak berdaya

Presiden Turki itu turut mengkritik ketidakmampuan sistem internasional, termasuk badan-badan seperti PBB untuk menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza.

Kekejaman Israel telah menyebabkan lebih dari 36.000 warga Palestina terbunuh dan telah menyebabkan kehancuran yang luas, pengungsian, dan kondisi kelaparan.

Baca Juga: Pilkada Garut 2024, Bawaslu Tolak Permohonan Sengketa Dua Mantan Bupati

“PBB bahkan tidak mampu melindungi personel atau pekerja bantuannya sendiri, apalagi menghentikan genosida. Bukan hanya umat manusia yang binasa di Gaza, tapi PBB juga dengan semangatnya,” ujarnya.

Mengecam Barat atas dugaan keterlibatannya dalam perang Israel di Gaza, pemimpin Turki tersebut mengatakan tidak ada keyakinan yang menganggap sah untuk membakar warga sipil yang tidak bersalah sampai mati di tenda mereka.

Sementara itu, dunia menyaksikan kebiadaban vampir yang dikenal sebagai Netanyahu melalui siaran langsung.

Baca Juga: Pentingnya Olahraga Teratur untuk Kesehatan Jantung

“Negara Amerika, tangan Anda juga berlumuran darah; para kepala negara dan pemerintahan Eropa, Anda telah terlibat dalam barbarisme Israel karena Anda tetap diam,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara dan pers, hak-hak perempuan dan anak-anak telah musnah karena kematian umat manusia di Gaza.

Zionisme, kata Erfogan, sedang dibuka kedoknya di seluruh dunia.

Baca Juga: Usia Pensiun TNI Polri Bertambah, Bahkan Bisa 65 Tahun

“Kaum muda mulai melihat betapa Zionisme adalah sebuah penyimpangan yang melanggar hukum dan saya berharap revolusi ini akan membebaskan dunia dari penyimpangan Zionis,” katanya.***

Editor: Dudih Yudiswara

Tags

Terkini

Terpopuler