Israel Diminta Hentikan Serang Rafah, Australia: Mengerikan dan Tidak Dapat Diterima

- 29 Mei 2024, 15:14 WIB
Foto arsip - Menlu Australia Penny Wong menyampaikan pandangan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama Australia di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Foto arsip - Menlu Australia Penny Wong menyampaikan pandangan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama Australia di Jakarta, Kamis (13/7/2023). /antaranews.com/

HaiBandung - Israel diminta Australia untuk menghentikan operasinya di Rafah karena mempunyai konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diterima.

Permintaan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah disampaikan Australia menanggapi pemboman terbaru yang dilancarkan Israel, Minggu 26 Mei 2024.

Australia langsung bereaksi karena akibat pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel di Rafah pada Minggu 26 Mei 2024, sedikitnya menewaskan 45 korban.

Baca Juga: Ingat, Beli LPG 3 Kg Wajib Menggunakan KTP Mulai 1 Juni

“Serangan Israel di Rafah mempunyai konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diterima,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong.

Wong mengatakan pemboman yang dilakukan Israel di Rafah menegaskan pentingnya dilakukan gencatan senjata kemanusiaan segera agar warga sipil dapat terlindungi.

Sedikitnya 45 korban tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 250 orang lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Palestina di Rafah, pada Minggu 26 Mei 2024.

Baca Juga: Tentara Israel Lakukan Pemboman Besar-busaran di Rafah, Jalur Gaza, Ribuan Orang Tinggalkan Rafah

Serangan Israel itu terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza.

Halaman:

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah