Vape Tidak Seaman yang Dikira, Risiko Gagal Jantung Meningkat

- 14 April 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi - Vape meningkatkan risiko gagal jantung.
Ilustrasi - Vape meningkatkan risiko gagal jantung. /pixabay.com/

HaiBandung - Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan sekitar 175 ribu orang dewasa di Amerika Serikat telah menyoroti bahaya penggunaan vape atau rokok elektrik. Penelitian ini tidak hanya memperkuat bukti bahwa vape bukanlah alternatif pengganti rokok, tetapi juga mengungkap potensi meningkatnya risiko gagal jantung akibat penggunaan vape.

Dilansir dari Mail Online, Ketua Tim Peneliti dari MedStar Health, Dr. Yakubu Bene-Alhasan, menyatakan bahwa semakin banyak studi yang menemukan hubungan antara rokok elektrik dengan efek berbahaya. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa rokok elektrik mungkin tidak seaman yang sebelumnya dipercayai.

Studi yang berlangsung selama empat tahun ini menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik atau vape meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 19 persen. Temuan ini dianggap cukup mengkhawatirkan, terutama mengingat banyaknya generasi muda yang menjadi pengguna vape.

Meskipun vape dilarang bagi anak di bawah 18 tahun, studi menemukan bahwa satu dari lima anak pernah mencobanya. Hal ini menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak kesehatan jangka panjang dari penggunaan vape, terutama terkait dengan kesehatan jantung.

Baca Juga: Inflasi Pasca Lebaran, Harga Kelapa Bikin Pusing Kepala

Efek pada Kesehatan Jantung

Menurut penelitian ini, penggunaan vape secara signifikan dapat meningkatkan risiko gagal jantung dengan fraksi ejeksi terjaga (HFpEF). HFpEF adalah kondisi di mana otot jantung menjadi kaku dan tidak dapat mengisi darah secara optimal di antara kontraksi.

Meskipun demikian, penggunaan vape atau rokok elektrik tidak tampak meningkatkan risiko gagal jantung jenis lainnya, yaitu gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun (HFrEF). HFrEF adalah kondisi di mana otot jantung melemah dan tidak dapat memompa darah dengan optimal selama kontraksi.

Associate Medical Director dari British Heart Foundation, James Leiper, menjelaskan bahwa temuan ini menambah bukti bahwa kebiasaan menghisap vape memiliki dampak jangka panjang yang berbahaya bagi jantung dan pembuluh darah. Hal ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan konsekuensi kesehatan dari penggunaan vape, terutama terkait dengan kesehatan jantung. *** 

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x