Network
HaiBandung - Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association mengungkapkan hubungan antara duduk berjam-jam tanpa istirahat dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian. Berikut adalah rincian dan implikasi dari temuan tersebut:
Studi ini menyoroti bahaya duduk lama, yang tidak hanya berdampak pada orang yang kurang aktif secara umum, tetapi juga pada mereka yang secara aktif berolahraga. Realitasnya, perilaku menetap melebihi manfaat olahraga yang mungkin Anda dapatkan.
Duduk diam selama periode yang panjang, terutama jika dilakukan berulang kali setiap hari, meningkatkan risiko kesehatan secara keseluruhan. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari penyakit jantung hingga kematian secara keseluruhan, bahkan bagi individu yang sehat di luar waktu duduk.
Temuan dari Penelitian
Studi ini melibatkan analisis terhadap 6.489 wanita berusia 60-90 tahun, menyoroti total waktu dan durasi duduk. Wanita yang tidak bergerak selama 11,7 jam atau lebih per hari memiliki risiko kematian 30% lebih tinggi. Perilaku menetap didefinisikan sebagai aktivitas dengan pengeluaran energi rendah, termasuk duduk atau berbaring.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Kabupaten Bandung, Rabu 8 Mei 2024
Data ini memberikan dasar untuk intervensi yang bertujuan mengurangi waktu duduk dan menghentikan periode duduk yang panjang. Langkah-langkah seperti berdiri secara teratur, melakukan jeda gerakan, atau menggunakan meja berdiri dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan perilaku menetap.
Dalam rangka mempertahankan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam keadaan diam. Dengan kesadaran akan bahayanya, kita dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki perilaku duduk kita dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. ***
