Inflasi Pasca Lebaran, Harga Kelapa Bikin Pusing Kepala

- 13 April 2024, 14:35 WIB
Ilustrasi - Harga kelapa tua melangit pada Lebaran 2024.
Ilustrasi - Harga kelapa tua melangit pada Lebaran 2024. /pixabay.com/

HaiBandung - Siti (56) terkejut ketika ia membeli sebutir kelapa tua di Pasar Bumi Parahyangan Kencana, Kabupaten Bandung. Harganya naik menjadi Rp15 ribu, sedangkan biasanya hanya Rp8 ribu. Peristiwa serupa terjadi saat ia membeli tomat, yang harganya melonjak menjadi Rp10 ribu dari harga normal Rp2 ribu. Hal ini membuat Siti merasa khawatir dan bertanya-tanya mengapa harga-harga tersebut naik begitu drastis.

Ternyata, hal ini merupakan dampak dari inflasi pasca-Lebaran 1445 Hijriah. Inflasi pasca-perayaan besar seperti Lebaran bukanlah hal yang baru di Indonesia. Setelah momen Lebaran, harga-harga bahan pokok sering kali naik secara signifikan. Fenomena ini terjadi karena permintaan pasar yang meningkat tajam menjelang perayaan, yang sering kali tidak diimbangi pasokan yang cukup.

Menurut Siti, pedagang di pasar memberikan informasi bahwa harga-harga akan kembali normal sekitar H+14 setelah Lebaran. Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa besar dampak inflasi pasca-Lebaran terhadap ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada penghasilan tetap.

Dampak inflasi pasca-Lebaran tidak hanya dirasakan Siti, tetapi juga oleh banyak anggota masyarakat lainnya di seluruh Indonesia. Kenaikan harga bahan pokok seperti kelapa dan tomat menjadi beban tambahan bagi keluarga-keluarga yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Jadwal Imsak Puasa Syawal Kabupaten Garut Minggu 14 April 2024

Penurunan Daya Beli

Para ahli ekonomi mengingatkan, inflasi pasca-Lebaran bisa memicu ketidakstabilan ekonomi jangka pendek. Kenaikan harga-harga dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait mengambil langkah-langkah yang tepat hingga bisa mengatasi dampak inflasi pasca-Lebaran. Salah satunya adalah dengan mengawasi dan mengendalikan kenaikan harga-harga bahan pokok, serta memberikan bantuan atau subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dalam jangka panjang, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pokok. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih terlindungi dari fluktuasi harga yang disebabkan oleh momen-momen seperti Lebaran.

Meskipun inflasi pasca-Lebaran merupakan tantangan yang nyata bagi ekonomi dan keuangan rumah tangga, kesadaran dan kerjasama dari berbagai pihak dapat membantu mengurangi dampaknya. Melalui langkah-langkah yang tepat, diharapkan masyarakat dapat melewati masa-masa sulit ini dengan lebih baik, dan ekonomi dapat pulih kembali ke jalurnya dengan cepat. ***

Editor: Rakhmat Margajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x