Orang Tua Jangan Egois, Sayangi Anak dengan Berhenti Hisap Vape

- 7 April 2024, 10:00 WIB
Tidak lebih baik daripada rokok, ternyata vape berdampak buruk pada kesehatan kulit.
Tidak lebih baik daripada rokok, ternyata vape berdampak buruk pada kesehatan kulit. /pixabay.com/

HaiBandung - Kebiasaan menghisap vape telah menjadi tren, namun, bukan tanpa konsekuensi. Selain membahayakan kesehatan penggunanya, vape dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya, terutama anak-anak.

Sebuah studi terbaru yang dipimpin Jeannie Rodriguez dari Emory University telah mengungkapkan asap vape mengandung zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan seluler dalam tubuh. Risiko ini tidak hanya terbatas pada pengguna aktif, tetapi juga pada mereka yang terpapar secara pasif.

Dalam studi tersebut, Rodriguez dan timnya menemukan anak-anak yang terpapar asap vape dari orang tua mereka memiliki kadar metabolit yang lebih tinggi dalam tubuh mereka. Metabolit ini merupakan hasil dari paparan terhadap zat-zat kimia dalam asap vape. Peningkatan kadar metabolit ini dapat menyebabkan penurunan kadar dopamin dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan sel akibat stres oksidatif.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 7 April 2024

Tidak Lebih Aman

Orang tua yang menggunakan vape sebagai alternatif rokok konvensional bisa jadi merasa terkejut dengan temuan ini. Banyak dari mereka memandang vape sebagai opsi yang lebih aman daripada rokok konvensional, namun temuan ini membuka mata mereka terhadap realitas yang berbeda. Sebagai contoh, salah satu orang tua dalam studi tersebut menyatakan dirinya percaya bahwa vape adalah opsi yang 95 persen lebih baik daripada rokok. Namun, kenyataannya, vape memiliki dampak serius terhadap kesehatan, baik bagi pengguna maupun orang di sekitarnya.

Dalam upaya untuk memahamkan masyarakat tentang risiko yang terkait dengan penggunaan vape, penting bagi orang tua dan pengguna potensial untuk mengetahui bahwa vape bukanlah alternatif yang aman. Meskipun awalnya dipromosikan sebagai solusi untuk perokok yang ingin berhenti, vape memiliki potensi bahaya yang sama dengan rokok konvensional. Asap dari vape mengandung ribuan zat kimia berbahaya, dan frekuensi penggunaan yang tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk kanker dan peradangan paru-paru.

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi penggunaan vape dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dari potensi bahaya tersebut. Langkah-langkah preventif, seperti menghindari paparan asap vape dan mencari metode penghentian yang lebih aman, dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif yang terkait dengan penggunaan vape. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x