Sekitar 11 Ribu Pasien Warga Palestina Membutuhkan Evakuasi Medis Darurat

- 5 Juni 2024, 07:34 WIB
Warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur saat mereka kembali ke rumah setelah pasukan Israel mundur dari Jabalia, Gaza pada 02 Juni 2024.
Warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur saat mereka kembali ke rumah setelah pasukan Israel mundur dari Jabalia, Gaza pada 02 Juni 2024. /antaranews.com/

"Jika kita tidak mencapai perdamaian, ini akan menjadi situasi yang sangat menantang. Kami membutuhkan perdamaian di dalam perbatasan agar (akses terhadap kesehatan) bisa terbuka," katanya.

Pekan lalu, WHO mengatakan bahwa semua evakuasi medis di Gaza telah "dihentikan secara tiba-tiba" sejak 7 Mei 2024.

Baca Juga: Kelurahan Kebon Jayanti Terkenal karena Inovasi Pengelolaan Sampah dan Kerajinan Keramik

Israel terus melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 36.500 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu, sementara hampir 83 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca Juga: Taspen Salurkan Gaji ke 13 Pensiunan Langsung ke Rekening Penerima

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei 2024.***

Halaman:

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah