Sekjen PBB Kecam Israel Melakukan Serangan ke Kamp Pengungsi di Rafah Menewaskan 45 Orang

30 Mei 2024, 17:32 WIB
Seorang anak melihat kendaraan yang hancur setelah serangan udara Israel ke tenda pengungsi di Rafah, Jalur Gaza Selatan, pada 27 Mei 2024. /antaranews.com/

HaiBandung - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keras serangan Israel ke sebuah kamp pengungsi di Rafah pada Minggu 26 Mei 2024.

Sekjen PBB beralasan karena serangan Israel ke sebuah kamp pengungsi di Rafah telah menewaskan 45 warga Palestina.

Sekjen PBB juga mengutuk keras serangan udara Israel ke sebuah kamp pengungsi di Rafah yang menghantam tenda-tenda yang dihuni oleh para pengungsi.

Baca Juga: Heboh, Mayat Bandar Sabu Ditemukan dalam Toren Warga

Dia sangat terpukul melihat para korban yang tewas dan terluka, termasuk banyak korban anak kecil, ungkap juru bicara (jubir) Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan.

Seperti yang telah dikatakan Guterres sebelumnya, prahara dan penderitaan tersebut harus segera dihentikan, sebut pernyataan itu.

"Guterres kembali menegaskan permintaannya untuk gencatan senjata sesegera mungkin dan pembebasan semua sandera secepatnya dan tanpa syarat. Dia mengingatkan kembali perintah terbaru Mahkamah Internasional, yang bersifat mengikat dan harus dipatuhi". 

Baca Juga: Kasus Vina Cirebon Jadi Perhatian Presiden Jokowi, Ini Instruksinya kepada Kapolri

Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.

Otoritas Israel harus mengizinkan, memfasilitasi, dan memungkinkan pengiriman bantuan pasokan kemanusiaan secara cepat, aman, dan tanpa hambatan kepada mereka yang membutuhkan dan semua titik penyeberangan harus dibuka.

Organisasi-organisasi kemanusiaan harus memiliki akses kemanusiaan yang penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan guna menjangkau semua warga sipil yang membutuhkan di seluruh Gaza, kata pernyataan itu.***

Baca Juga: Mengapa Berjalan Kaki Cepat Baik untuk Kesehatan Jantung? Ini 5 Alasannya

Editor: Dudih Yudiswara

Tags

Terkini

Terpopuler