AMI Jawa Timur Gelar Aksi Damai Menolak Hak Angket di DPR, Politisi Jangan Memecah Belah Masyarakat

- 6 Maret 2024, 12:03 WIB
Ilustrasi aksi damai.
Ilustrasi aksi damai. /pixabay.com/

HaiBandung - Aliansi Madura Indonesia (AMI) Jawa Timur menggelar aksi damai menolak hak angket di DPR tentang Pemilu 2024 di depan Gedung Grahadi Jawa Timur, Selasa 5 Maret 2024.

Demo yang digelar AMI Jawa Timur tidak hanya menolak hak angket di DPR juga mendukung dan mengapresiasi penyelenggara Pemilu 2024.

Perwakilan AMI dalam orasinya mengatakan para politisi agar tidak memecah belah masyarakat dengan isu fitnah kecurangan Pemilu 2024 dengan menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Menilai IPW Melaporkan Ganjar Pranowo ke KPK Biasa Saja tidak Ada Motif Politik

Massa membawa berbagai spanduk yang di antaranya menolak hak angket hingga mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu dalam Pemilu 2024.

Korlap Aksi, Joko Irawan, mengatakan aksi dilaksanakan agar masyarakat tidak terpecah dengan adanya isu kecurangan Pemilu 2024 yang dikeluarkan sekelompok politisi dengan kepentingan tertentu.

Joko juga mengatakan AMI Jawa Timur tidak memihak kubu manapun dan hanya mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu.

Baca Juga: Pengamat Politik Nilai Hak Angket di DPR Soal Pemilu tak Sesuai Mekanisme dari Undang-undang

Jangan fitnah

AMI Jawa Timur, kata Joko, hanya berharap pelaksaan Pemilu 2024 berjalan dengan lancar.

"Jangan membuat berita hoax dan fitnah bahwa KPU curang. Kalaupun ada yang merasa dirugikan silakan melalui jalur hukum. Kumpulkan bukti-bukti laporkan ke Gakkumdu kemudian pengajuan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK)," katanya.

Selain itu, salah satu orator juga menyampaikan agar tidak menyebar fitnah soal pemilu curang.

Baca Juga: Bareskrim Polri Sebut laporan Terkait Pemilu 2024 Silakan ke Bawaslu

Dia menyarankan agar menempuh prosedur hukum jika ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

"Jangan membuat berita hoax dan fitnah bahwa KPU curang. Kalaupun ada kecurangan silakan gunakan prosedur hukum yang berlaku. Jangan hanya karena ketakutan akan hasil quick count sudah menyebarkan isu dan fitnah, tunggu hasil resmi dari KPU," kata salah satu orator Adi.***

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah