Network
HaiBandung - Pemerintah memastikan Indonesia tidak akan mengalami kelangkaan beras pada masa Lebaran 2024, seperti yang terjadi di komoditas lain.
Beras tidak akan mengalami kelangkaan karena sampai saat ini, stok di Perum Bulog masih mencukupi hingga masa Lebaran 2024.
"Saya yakin soal beras kita tidak akan mengalami kelangkaan pada masa Lebaran 2024, seperti yang pernah terjadi dengan komoditas minyak goreng pada 2022," ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga di Semarang, Jawa Tengah, Rabu 21 Februari 2024.
Baca Juga: Puting Beliung Terjang Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka Kabupaten Bandung
Jerry menekankan Indonesia tidak mengalami kelangkaan beras karena selain stok beras di Perum Bulog masih mencukupi hingga Lebaran 2024, panen raya diprediksi terjadi pada Maret-April 2024.
Harga fluktuatif
Karena itu, hingga masa Lebaran 2024, Indonesia dipastikan tidak akan mengalami kelangkaan beras karena memiliki ketersediaan yang cukup.
"Pertama karena kita tidak pernah langka, sampai saat ini stok beras cukup dan ketersediaan aman tapi emang harga fluktuatif," katanya.
Baca Juga: Partai Gerindra Jalin Komunikasi dengan Partai Pengusung Capres-Cawapres Nomor urut 01 dan 03
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama-sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian dan Perum Bulog melakukan langkah strategis untuk terus menjaga ketersediaan kebutuhan pokok di setiap pasar dan ritel modern.
Lebih lanjut, Kemendag akan langsung turun ke lapangan tanpa menunggu laporan dari masyarakat terhadap ketersediaan bahan pokok.
"Ini juga untuk memastikan apa yang kita dapat di laporan dan di lapangan selaras. Apalagi tadi disampaikan bulan depan kita panen raya, mudah-mudahan ini berkontribusi pada ketersediaan yang melimpah dan saya yakin ini ketersediaan untuk konsumen dan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Kementerian Prioritaskan Belanja Iklan kepada Perusahaan Pers
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan Idulfitri 2024.
"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli pada Selasa 20 Februari 2024.
Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.
Baca Juga: Sirekap Tetap Dapat Diakses Masyarakat, KPU tidak Menutup Hasil Pemilu 2024
Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog.
Harga yang dipatok untuk beras SPHP pada zona 1 sebesar Rp 10.900 per kilogram, zona 2 Rp 11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp 11.800 per kilogram.
Beras ini cukup diminati lantaran mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, gerai Perum Bulog dan pemerintah daerah.***
