Baca Juga: 24 Jemaah haji Indonesia Diamankan Polisi Kerajaan Arab Saudi
Sementara Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, menemukan fakta memprihatinkan yang dialami jemaah haji asal Bogor.
Muhaimin yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina, melihat bahwa tenda untuk jemaah haji asal Bogor ini berdesak-desakan karena kapasitasnya tidak sesuai. Bahkan satu orang jemaah tempat tidurnya tidak sampai satu meter.
"Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," ujar Muhaimin dikutip dari Parlementaria DPR RI.
Selain masalah kapasitas tenda, Gus Muhaimin juga menyoroti ketidakadilan dalam pembagian luas tenda.
"Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Kedepan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel," tambahnya.
Gus Muhaimin juga menyoroti rasio kamar mandi yang tidak imbang, menyebabkan jemaah harus mengantre hingga dua jam. Bahkan ada yang pingsan.
"Rasio kamar mandi harus dihitung ulang. Kebersihan juga tidak terjaga. Mengapa untuk wudhu harus menggunakan wastafel? Seharusnya wudhu biasa saja. Ini semua soal biaya, baik biaya yang dikeluarkan oleh jemaah maupun oleh negara. Harus ada negosiasi ulang dan penataan ulang agar para jemaah nyaman, padahal hanya dua hari," kata Gus Muhaimin
Terkait temuan-temuannya tersebut Muhaimin Iskandar menyerukan agar ada revolusi penyelenggaraan haji sehingga jemaah haji nyaman karena terlayani baik.***