Heboh, Jemaah Haji Kabupaten Bandung Barat Terpaksa Buang Air Kecil di Pinggir Tenda akibat Toilet Antre

- 20 Juni 2024, 07:44 WIB
Jemaah haji Indonesia tidur berdesakan di tenda.
Jemaah haji Indonesia tidur berdesakan di tenda. /DPR RI/

HaiBandung - Heboh, jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat terpaksa buang air kecil di pinggir tenda karena toilet penuh. Keterpaksaan ini dilakukan bukan hanya oleh jemaah pria, tetapi juga perempuan.

Jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat ini terpaksa buang air di pinggir tenda karena tak kuat lagi harus mengantre di toilet yang penuh sesak.

Temuan banyak jemaah haji Kabupaten Bandung Barat terpaksa buang air di pinggir tenda diungkapkan Tim Pengawas Haji DPR RI Wisnu Wijaya Adiputra.

Menurut Wisnu, hal ini terjadi di Maktab 76 Mina.

"Timwas Haji DPR mendapatkan laporan beberapa jemaah asal Kabupaten Bandung Barat di Maktab 76 Mina, terpaksa harus buang air kecil di sebelah tenda karena sudah tidak bisa menahannya," ungkap Wisnu dikutip Kamis, 20 Juni 2024.

Baca Juga: Daftar Besaran Dana PIP 2024 Per Kecamatan di Kabupaten Bandung, Paseh Terbesar, Lebih Rp 6,4 Miliar

Ia menambahkan, jumlah toilet di Maktab 76 Mina untuk jemaah haji Kabupaten Bandung Barat terbatas. Akibatnya, pada waktu-waktu tertentu terjadi antrean lama di toilet. Menurut Wisnu hanya untuk masuk toilet, jemaah haji di Maktab ini harus mengantre 2 jam.

"Terutama di pagi hari, sore hari, dan saat menjelang waktu sholat wajib. Dan ini dialami juga oleh jemaah haji perempuan," jelasnya.

Wisnu menyatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian yang tidak menyenangkan terhadap jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat tersebut ke Kementerian Agama. Ia meminta hal ini agar tidak terulang.

Baca Juga: 24 Jemaah haji Indonesia Diamankan Polisi Kerajaan Arab Saudi

Sementara Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, menemukan fakta memprihatinkan yang dialami jemaah haji asal Bogor.

Muhaimin yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina, melihat bahwa tenda untuk jemaah haji asal Bogor ini berdesak-desakan karena kapasitasnya tidak sesuai. Bahkan satu orang jemaah tempat tidurnya tidak sampai satu meter.

"Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," ujar Muhaimin dikutip dari Parlementaria DPR RI.

Selain masalah kapasitas tenda, Gus Muhaimin juga menyoroti ketidakadilan dalam pembagian luas tenda.

"Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Kedepan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel," tambahnya.

Baca Juga: Melihat Harga Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Jakarta Selatan, Bisa Kredit, Cicilan Rp60 Jutaan Per Bulan

Gus Muhaimin juga menyoroti rasio kamar mandi yang tidak imbang, menyebabkan jemaah harus mengantre hingga dua jam. Bahkan ada yang pingsan.

"Rasio kamar mandi harus dihitung ulang. Kebersihan juga tidak terjaga. Mengapa untuk wudhu harus menggunakan wastafel? Seharusnya wudhu biasa saja. Ini semua soal biaya, baik biaya yang dikeluarkan oleh jemaah maupun oleh negara. Harus ada negosiasi ulang dan penataan ulang agar para jemaah nyaman, padahal hanya dua hari," kata Gus Muhaimin

Terkait temuan-temuannya tersebut Muhaimin Iskandar menyerukan agar ada revolusi penyelenggaraan haji sehingga jemaah haji nyaman karena terlayani baik.***

Editor: Lana Filana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah