Wajib Tahu, Ini Bahaya Parasetamol bagi Kesehatan Jantung

- 18 April 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi - Parasetamol yang membahayakan jantung.
Ilustrasi - Parasetamol yang membahayakan jantung. /pixabay.com/

HaiBandung – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan penggunaan parasetamol atau asetaminofen sebagai obat pereda nyeri berdampak buruk pada kesehatan karena mengganggu jalur pensinyalan di jantung, meskipun dalam dosis rendah.

Sebuah penelitian yang dilakukan dr. Gabriela Rivera dari University of California, seperti dilansir The Sun, menyoroti perubahan yang terjadi dalam jalur pensinyalan jantung akibat penggunaan asetaminofen atau parasetamol.

Studi ini dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai subjek uji. Tikus-tikus dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi air putih tawar dan kelompok kedua diberi air putih yang dicampur dengan parasetamol dalam dosis setara dengan 500 mg/hari pada manusia. Setelah tujuh hari, jaringan jantung tikus-tikus tersebut dianalisis untuk memeriksa perubahan protein yang dapat mengindikasikan adanya gangguan dalam fungsi jantung.

Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan signifikan pada protein-protein yang terkait dengan berbagai jalur pensinyalan biokimia di jantung tikus. Tak hanya itu, jumlah jalur pensinyalan yang terpengaruh ternyata melebihi ekspektasi, dengan lebih dari 20 jalur pensinyalan yang mengalami perubahan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 18 April 2024

Bahaya Penggunaan Jangka Panjang

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti potensi bahaya penggunaan parasetamol dalam jangka panjang dengan dosis sedang hingga tinggi. Hal ini dapat menyebabkan masalah jantung karena adanya penumpukan toksin atau stres oksidatif saat tubuh mencerna parasetamol. Meskipun tubuh memiliki mekanisme pembersihan untuk mengatasi toksin, namun penggunaan parasetamol secara konsisten dapat menghambat proses tersebut.

Dr. Rivera menekankan perlunya penelitian lebih lanjut pada manusia untuk memahami dampak penggunaan parasetamol terhadap jantung secara lebih mendalam. Namun, berdasarkan temuan ini, dia merekomendasikan penggunaan parasetamol dalam dosis serendah mungkin dan dalam durasi yang pendek.

Parasetamol adalah obat yang tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet hingga sirup. Dosis parasetamol dalam setiap bentuk obat dapat bervariasi, namun penting untuk selalu memperhatikan dosis yang direkomendasikan dan menghindari penggunaan dalam jangka panjang tanpa pengawasan ahli kesehatan. Studi ini memberikan wawasan penting tentang potensi dampak negatif penggunaan asetaminofen terhadap kesehatan jantung, yang perlu dipertimbangkan oleh para pengguna dan profesional kesehatan. *** 

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x