Network
HaiBandung - Asam urat merupakan salah satu kondisi yang dapat menimbulkan radang sendi, yang bisa menyerang siapa pun dengan gejala nyeri hingga bengkak.
Namun, apakah Anda tahu bahwa perilaku tidur juga dapat memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit asam urat?
Studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research dan dilakukan para peneliti di UK Biobank telah mengungkapkan hubungan antara pola tidur dan risiko asam urat. Dalam studi ini, 403.630 peserta tanpa riwayat asam urat diamati selama 12 tahun. Hasilnya mengejutkan, di mana 1,1 persen dari peserta akhirnya terdiagnosis menderita asam urat.
Pola tidur peserta studi dievaluasi dengan pendekatan komprehensif, termasuk faktor-faktor seperti kronotipe, durasi tidur, insomnia, mendengkur, dan ngantuk di siang hari. Dua kelompok pola tidur dibedakan: tidur yang buruk dan tidur sehat.
Baca Juga: PT LIB Rencana Berikan Subsidi kepada Klub Liga 1 2023 2024
Studi ini menemukan bahwa peserta dengan pola tidur sehat memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk menderita asam urat dibandingkan dengan mereka yang tidurnya buruk. Bahkan, pola tidur sehat dikaitkan dengan penurunan risiko serangan asam urat sebesar 21 persen.
Pentingnya pola tidur yang sehat juga terbukti dari aspek genetik. Peserta dengan riwayat genetik asam urat yang tidurnya sehat juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk menderita penyakit ini.
Secara umum, pola tidur sehat ditandai dengan tidur selama 7-9 jam per hari pada waktu tidur yang tepat, tidak mengalami insomnia, tidak mendengkur, dan tidak merasa ngantuk di siang hari. Adanya kesadaran akan pentingnya pola tidur yang sehat dapat membantu dalam mencegah risiko terkena asam urat dan menjaga kesehatan sendi.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 3 April 2024
