Network
HaiBandung - Tim Amirul Hajj menegaskan pentingnya mengantisipasi dan mengatasi gejala penyakit ringan seperti batuk dan pilek bagi jamaah haji.
Tim Amirul Hajj mengingatkan bahwa gejala seperti batuk dan pilek tidak boleh dianggap sepele. Jamaah haji disarankan untuk segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan setempat saat mengalami gejala tersebut.
Selain berkonsultasi dengan petugas kesehatan, penggunaan masker dan istirahat yang cukup juga ditekankan sebagai langkah preventif untuk mengurangi penularan penyakit kepada jamaah lain.
Fokus pada Rukun dan Wajib Haji
Alissa menegaskan pentingnya fokus pada pelaksanaan rukun dan wajib haji. Meskipun berada di Tanah Suci, jamaah diminta untuk tidak berlebihan demi menjaga kesehatan dan menyelesaikan ibadah dengan baik.
Tim Amirul Hajj memberikan apresiasi atas pelayanan kesehatan yang baik di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah. Kehadiran mereka memberikan semangat bagi petugas kesehatan yang bertugas.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya, mengakui adanya tantangan dalam pelayanan kesehatan akibat jumlah jamaah haji yang besar dan cuaca yang panas. Masalah utama termasuk kesulitan dalam berkomunikasi dengan lansia dan kelangkaan obat-obatan tertentu.
Penyakit yang umum ditemui di antaranya adalah Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan di kloter diprioritaskan untuk penanganan ISPA, sementara di KKHI lebih sering ditemui kasus yang lebih parah seperti pneumonia.
Pihak kesehatan berharap agar jamaah haji yang berangkat telah memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan. Evaluasi terus dilakukan untuk meningkatkan persiapan dan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji pada masa mendatang. ***
