Network
HaiBandung - Pendukung dan simpatisan Richard Eliezer kembali mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu 15 Februari 2023.
Mereka ingin menyaksikan sidang vonis terhadap Richard Eliezer.
Sejak pagi para pendukung Richard Eliezer ini sudah berada di PN Jakarta Selatan. Yang istimewa, kali ini mereka tak hanya ibu-ibu muda, tapi juga banyak ibu-ibu yang usianya 50 tahun ke atas.
Sejumlah karangan bunga untuk Richard Eliezer pun menghiasi pekarangan PN Jakarta Selatan.
Pukul 08.31 WIB, para pendukung Richard Eliezer diperbolehkan masuk ke dalam ruang sidang dengan mengantre sembari menunjukkan KTP.
Kaum ibu yang datang ke PN Jakarta Selatan mengatakan, ia mendukung dan simpati terhadap nasib Richard Eliezer karena ia jujur.
"Karena ia jujur mau membuka semua. Alhamdulillah keadilan semua ditegakkan di Indonesia ini," kata wanita bernama Eva saat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dikutip dari Antara.
Ia pun menyatakan terima kasih kepada warganet yang membantu menyebarkan luaskan informasi terbuka bagi masyarakat atas dukungannya kepada Richard Eliezer.
Harapan Eva, majelis hakim bisa memberikan putusan seadil-adilnya kepada Bharada E, bahkan ia tak menampik harapannya untuk divonis bebas.
"Alasan mendukung karena dia seumuran anak saya dan ikhlas melepas banyak uang, saya takut dia di penjara lama karena takut Sambo jahat," tambahnya.
Senada, wanita bernama Nahda berharap Richard Eliezer mendapat hukuman seringannya lantaran merupakan tulang punggung keluarga.
Wanita berusia 60 tahun itu juga mengagumi kejujuran sang terdakwa selama proses persidangan hingga kini.
"Harapannya jika dia bebas dari penjara, mudah mudahan bisa kembali bertugas di Brimob menjaga keamanan," harap Nahda.
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD pernah mengunggah doanya untuk Richard Eliezer agar divonis ringan oleh hakim.
Doa Menkopolhukam itu diunggah di akun media sosialnya dan memanggil Richard Eliezer dengan panggilan "Adinda".
Doa Mahfud MD ini ditafsirkan oleh para netizen sebagai sinyal untuk para hakim yang mengadili Richard Eliezer.
Selain Mahfud MD, kawan-kawan Richard Eliezer dari Kesatuan Brimob yang tergabung dalam Bharapana menyatakan dukungannya kepada Icad.
Bahkan Bharapana mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi terkait tuntutan JPU untuk Richard Eliezer selama 12 tahun penjara.
Kemudian jauh sebelum Bharapana Nusantara mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi, ibu-ibu muda dari Jakarta dan sekitarnya membentuk perkumpulan Eliezer Angel.
Mereka mencetak kaos dan membagi-bagikan karangan bunga sebagai bentuk dukungannya kepada Richard Eliezer.
Terkini, 122 cendekia dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menyatakan sikapnya membela Richard Eliezer dengan membentuk Aliansi Akademisi Indondeisa.
Mereka menyatakan menjadi teman pengadilan untuk membela Richard Eliezer.
Akankah dukungan masyarakat ini menjadi bahan pertimbangan hakim?***
