Awas, Skoliosis Intai Remaja, Ini Pencegahan, Pengobatan, dan Tindakan yang diperlukan

- 9 November 2023, 12:56 WIB
Ilustrasi - Membengkoknya tulang belakang harus diwaspadai sebagai skoliosis.
Ilustrasi - Membengkoknya tulang belakang harus diwaspadai sebagai skoliosis. /pixabay.com/

HaiBandung - Menurut dr. Andra Hendriarto Sp.OT(K), seorang dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari RS Cipto Mangunkusumo, skoliosis seringkali tidak disadari anak remaja, terutama perempuan usia 10-20 tahun, kecuali ketika mereka melihat diri mereka sendiri dalam cermin atau orang tua memperhatikan.

Skoliosis sering kali terlihat dari tanda-tanda seperti tinggi pundak yang tidak sama, lipatan tambahan di punggung, dan ketidakseimbangan tulang pinggang.

Selain itu, ada skoliosis yang bersifat bawaan, terkadang terkait dengan kelainan jantung. Pada kasus skoliosis bawaan, tulang punggung cenderung membengkok lebih dari 50 derajat seiring pertumbuhan tulang.

Skoliosis dapat berdampak serius pada struktur rongga dada dan organ tubuh di dalamnya, seperti paru-paru dan jantung. Ini bisa mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru dan jantung, menyebabkan kesulitan bernapas dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan dini sangat penting.

Cek Seberapa Bengkoknya Tulang

Ilustrasi - Cek kesehatan kepada ahli ortopedi.
Ilustrasi - Cek kesehatan kepada ahli ortopedi.

Bagi keluarga yang mencurigai adanya skoliosis pada anggota keluarga, terutama remaja, disarankan untuk segera membawa mereka ke dokter spesialis ortopedi untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti mengecek seberapa bengkoknya tulang melalui pemeriksaan otot panggul dan panjang kaki yang tidak seimbang.

Pasien skoliosis juga sering kekurangan vitamin D, oleh karena itu, pemberian suplemen vitamin D juga dianjurkan. Pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan dan MRI mungkin diperlukan untuk mengevaluasi fungsi paru-paru dan jantung.

Skoliosis tidak hanya terjadi pada remaja dan kasus bawaan lahir, tapi juga bisa dialami lansia. Penuaan dapat menyebabkan tulang rawan, otot yang tidak seimbang, berat badan berlebihan, dan posisi tidur yang salah, mengakibatkan skoliosis pada lansia.

Halaman:

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah