Network
HaiBandung - Pakar pengobatan holistik, dr. Cahyono menguraikan sebuah kasus menarik tentang seorang pria berusia 65 tahun yang mengalami gejala mual, kembung, dan nyeri ulu hati. Awalnya, pria ini didiagnosis menderita sakit maag oleh beberapa dokter dan diberi berbagai obat Promag atau Mylanta. Namun, setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut selama tiga bulan, gejalanya tidak kunjung membaik.
Merasa ada yang tidak beres, pasien tersebut akhirnya berkonsultasi dengan dr. Cahyono, yang kemudian melakukan pemeriksaan holistik. Pemeriksaan ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap kondisi kesehatan pasien menggunakan berbagai alat dan metode. Hasil pemeriksaan holistik menunjukkan bahwa penyebab sebenarnya dari gejala yang dialami pasien adalah batu empedu, bukan sakit maag seperti yang didiagnosis sebelumnya.
Batu empedu adalah kondisi medis di mana terbentuknya kristal-kristal keras dari kolesterol atau bilirubin di dalam kandung empedu. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat dan berbagai gejala lain seperti mual dan kembung. Mengobati batu empedu dengan obat maag seperti Promag atau Mylanta tentu saja tidak efektif, karena obat-obatan tersebut tidak ditujukan untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya.
Cuka Apel
Untuk mengatasi batu empedu, dr. Cahyono menyarankan pasien tersebut untuk rutin mengonsumsi cuka apel. Anjuran ini didasarkan pada tradisi yang diajarkan Rasulullah yang menganjurkan konsumsi cuka buah untuk berbagai manfaat kesehatan, termasuk menetralisir lemak di liver. Cuka apel dianggap mampu membantu melarutkan batu empedu dengan cara mengurangi lemak yang menumpuk di liver, yang merupakan salah satu penyebab utama terbentuknya batu empedu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp5.000 per Gram Menjadi Rp1,368 Juta per Gram
dr. Cahyono juga mengingatkan pentingnya mengonsumsi buah apel secara rutin sebagai langkah pencegahan. Pepatah lama yang mengatakan "an apple a day keeps the doctor away" ternyata memiliki dasar yang kuat dalam menjaga kesehatan liver dan mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk batu empedu.
Setelah mengikuti saran tersebut, si pasien mulai rutin mengonsumsi dua sendok cuka apel setiap hari. Hasilnya cukup mencengangkan, gejala mual, kembung, dan nyeri ulu hati yang sebelumnya dirasakan secara bertahap mulai menghilang. Akhirnya, pasien tersebut sembuh total dari batu empedu tanpa harus menjalani prosedur medis yang lebih invasif.
Kasus ini menyoroti pentingnya diagnosis yang akurat dan pendekatan holistik dalam mengatasi masalah kesehatan. Mengobati gejala tanpa memahami akar penyebab penyakit sering kali tidak efektif dan bisa memperpanjang penderitaan pasien. Pendekatan holistik yang dilakukan dr. Cahyono menunjukkan bahwa dengan memahami penyebab sebenarnya dari suatu penyakit dan menggunakan metode pengobatan yang tepat, pasien bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat sembuh. ***
