HaiBandung - Komunitas Rumah Sampah Salarea RW 02, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, sukses mengembangkan kompor berbahan bakar jelantah (minyak bekas).
Selain berbahan bakar jelantah, kompor yang dikembangkan di RW 02 Wanakerta ini juga bisa menggunakan bahan bakar oli bekas.
Kompor berbahan bakar jelantah atau oli bekas tersebut, selain bisa digunakan untuk keperluan memasak di rumah tangga, juga bisa dimanfaatkan untuk pembakaran sampah skala RT (Rukun Tetangga).
Ketua RW 02 Desa Wanakerta, Rismanto, yang juga Ketua Rumah Sampah Salarae mengatakan, ide pembuatan kompor berbahan bakar jelantah dan oli bekas ini diperoleh dari media sosial, terutama YouTube.
"Jelantah dan oli bekas yang selama ini dibuang dan sering mencemari lingkungan, ternyata bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor," kata Rismanto, Minggu, 2 Juni 2024.
Baca Juga: Dana PIP 2024 Telah Diterima 9,7 Juta Siswa, 3,8 Juta Siswa Penerima Baru Menanti Aktivasi Rekening
Menurut Rismanto, api dengan bahan bakar jelantah atau oli bekas juga awet, tidak mudah padam seperti api di tungku pembakaran konvensional yang menggunakan kayu.
Salah satu kompor berbahan bakar jelantah buatan komunitas Rumah Sampah Salarea RW 02 ini kini digunakan di tempat pembakaran sampah di lingkungan setempat.
"Hasil pembakarannya bagus, artinya pembakaran sampahnya sempurna sehingga sampah yang dibakar semuanya jadi abu, gak tersisa material asal," jelasnya.