Lautan Massa Tolak Iuran Tapera Banjiri Patung Kuda

- 6 Juni 2024, 12:42 WIB
Lautan massa berunjuk rasa menolak program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024
Lautan massa berunjuk rasa menolak program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024 /Antara/

HaiBandung- Lautan massa yang berunjuk rasa menolak program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) hingga Uang Kuliah Tunggal (UKT) membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024.

Lautan massa yang menolak Tapera tersebut di antaranya datang dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSPKEP), dan sebagainya.

Penolakan massa yang berunjuk rasa menolak Tapera, selain disurakan lewat orasi langsung juga dibentangkan dalam berbagi spanduk.

Di antara spanduk ada yang bertuliskan "Tolak PP tentang Tapera", kemudian “Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja” dan "Tolak aturan KRIS BPJS Kesehatan".

Baca Juga: Iuran Wajib Tapera Ditolak Berbagai Pihak, Begini Respon Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

"Secara individu kita berjuang bersama-sama untuk mempertahankan hak kita. Mari kita semangat berjuang bersama, di tengah terik matahari kita sama-sama pertahankan apa yang menjadi hak kita, semangat," kata koordinator aksi melalui pengeras suara dari atas mobil komando dikutip dari Antara.

Massa mulai tiba sekitar pukul 10.10 WIB menggunakan empat bus berukuran besar yang sudah terparkir di ruas jalan.

Mereka ada yang berpakaian hitam, hijau dan sebagainya.

Baca Juga: Ramai Soal Kewajiban Iuran Perumahan bagi Pekerja, Begini Penjelasan Komisioner BP Tapera

Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.626 personel gabungan guna mengamankan unjuk rasa itu.

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal nengatakan dirinya dan para buruh akan berunjuk rasa untuk menyatakan penolakan terhadap PP Tapera itu.

Baca Juga: Mencuri Perhatian, Ini 6 Keistimewaan Perempuan Kelahiran Juni

Rencananya demonstrasi itu akan berlangsung dari Balai Kota menuju Istana Negara.

"Selain itu, buruh akan menyuarakan tuntutan untuk mencabut PP tentang program Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan, menolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal, mencabut omnibus law UU Cipta Kerja, dan Hapus Outsourcing Tolak Upah Murah (HOSTUM)," kata Said dalam keterangan tertulis.***

Editor: Lana Filana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah