HaiBandung - Demokrasi, sebuah konsep yang telah melalui perjalanan panjang sepanjang sejarah manusia, memiliki akarnya di kota-kota Yunani kuno seperti Athena. Pada masa itu, demokrasi muncul dalam bentuk langsung di mana rakyat secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Namun, seperti yang diungkapkan filsuf-filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, kelemahan juga muncul dalam sistem ini.
Pada abad ke-5 dan ke-4 SM, demokrasi di Athena mengalami tantangan dan perubahan, termasuk periode oligarki dan pengaruh Makedonia. Namun, idealisme demokrasi terus bertahan dan mempengaruhi perkembangan sistem pemerintahan di seluruh dunia.
Pengaruh Filsuf Yunani terhadap Konsep Demokrasi
Dirangkum haibandung.com dari YouTube Ardhianzy, Jumat 23 Februari 2024, filsuf-filsuf Yunani seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles memberikan pemahaman tentang kelemahan dan potensi demokrasi.
Mereka mengingatkan, kekuasaan mayoritas dalam demokrasi harus dibatasi untuk mencegah tirani mayoritas atau demagogi.
Konsep tentang filosofher King, meskipun terlalu idealis bagi Aristoteles, masih memberikan inspirasi dalam mencari pemimpin yang bijaksana dan berkomitmen pada kebaikan bersama.
Tantangan dan Perkembangan Demokrasi Modern
Perkembangan demokrasi modern diilhami oleh revolusi dan gerakan hak asasi manusia, seperti Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Konsep hak asasi manusia, kebebasan, dan kesetaraan menjadi pilar dalam pembentukan negara-negara demokratis pada abad ke-18 dan ke-19.
Demagogi dan Tantangan Terkini
Namun, tantangan baru muncul dalam bentuk demagogi dan manipulasi emosi massa oleh aktor politik.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sudah Mendapatkan Ucapan Selamat dari 17 Kepala Negara, Berikut Daftarnya
Editor: Rakhmat Margajaya
Sumber: YouTube