Israel Terus Gempur Hamas di Gaza, Saat Perundingan Gencatan Senjata

- 31 Maret 2024, 18:24 WIB
Seorang pria memeriksa kendaraan di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Seorang pria memeriksa kendaraan di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan. /

 

HaiBandung - Pertempuran sengit antara Israel dan Hamas terjadi di Gaza, termasuk di sekitar beberapa rumah sakit.

Serangan udara dari Israel terhadap mematikan terhadap Hamas menghantam Jalur Gaza, Palestina, kemarin malam.

Serangan Israel itu terjadi saat perundingan menuju gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dilanjutkan di Kairo hari ini.

Baca Juga: Innalillahi, Presenter Hilbram Dunar Meninggal Dunia

Pertempuran sengit antara Israel dengan Hamas terjadi di Gaza, termasuk di sekitar beberapa rumah sakit, seperti dilansir AFP, Minggu 31 Maret 2024.

Setidaknya, 75 orang tewas semalam dalam pemboman dan pertempuran darat. Kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak.

Pertempuran terus berlangsung meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut 'gencatan senjata segera' dan pembebasan semua sandera yang disandera militan.

Baca Juga: Menyulap Sampah jadi Anugerah, Belajar dari 'Rumah Sampah Salarea' Warga Wanakerta Garut

Ketegangan meningkat akibat ancaman Israel untuk mendorong pasukan darat ke Kota Rafah yang terletak jauh di selatan Gaza.

Kendati demikian, AS telah menyetujui pengiriman bom dan jet tempur senilai miliaran dolar untuk Israel dalam beberapa hari terakhir.

Pengepungan Israel di tengah perang telah memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: Gudang Peluru TNI Terbakar dan Meledak, Granat dan Peluru Terpental ke Pemukiman Warga

Pengiriman bantuan kacau

Pengiriman bantuan di Gaza juga berubah menjadi kekacauan yang mematikan pada Sabtu 30 Maret 2024 dengan tembakan dan desak-desakan.

Setidaknya lima orang tewas, menurut paramedis Bulan Sabit Merah, sementara tentara Israel mengatakan mereka 'tidak memiliki catatan mengenai insiden yang dijelaskan'.

Para saksi mata mengatakan, tembakan dilepaskan, baik oleh warga Gaza yang mengawasi pengiriman maupun pasukan Israel di dekatnya.

Baca Juga: Menag Yaqut: Paus Fransiskus akan Berkunjung ke Indonesia 3 September

Akibatnya, pengemudi truk yang panik melaju kencang dan mengenai beberapa orang.

Untuk membantu meringankan penderitaan 2,4 juta penduduk Gaza, kapal bantuan lain berlayar dari negara kepulauan Mediterania, Siprus, untuk membawa 400 ton bantuan makanan.

Negara-negara asing telah meningkatkan bantuan melalui udara, meskipun badan-badan PBB dan badan amal memperingatkan bahwa jumlah ini masih jauh dari kebutuhan yang mendesak.

Baca Juga: Ingat 3J, Konsumsi Makanan Aman bagi Pengidap Diabetes Saat Lebaran

Beberapa orang tewas terinjak-injak atau tenggelam saat mencoba mengambil paket yang jatuh ke laut.

Perang tersebut terjadi usai serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel.

Israel kemudian mendeklarasikan perang dengan alasan memberantas Hamas.

Baca Juga: Liga 1 2023 2024 Ditunda Selama Gelaran Piala Asia U 23 2024

Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 32.705 orang, di mana sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang. Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.

Di bawah tekanan kuat untuk memulangkan para tawanan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat menyetujui putaran baru perundingan gencatan senjata yang akan diadakan di Doha dan Kairo.***

Baca Juga: Ini Kronologi Kebakaran di Gudang Amunisi Kodam Jaya, Pangdam Jaya: Ada 160.000 Jenis Amunisi Kadaluwarsa

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah