Network
HaiBandung - Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Scientific Reports telah mengungkapkan hubungan yang signifikan antara tingginya kadar kolesterol LDL (kolestrol jahat) dan risiko terkena penyakit demensia.
Melalui studi kohort nasional yang dilakukan di Korea Selatan, peneliti menemukan orang dengan kadar kolesterol LDL yang tinggi memiliki risiko tertinggi terkena demensia.
Studi kohort ini melibatkan analisis data dari Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea yang melibatkan lebih dari 6 juta orang. Semua peserta usia 40 tahun ke atas telah menjalani pemeriksaan kesehatan pada tahun 2009. Dari data yang dievaluasi, peneliti menemukan bahwa sekitar empat persen dari kohort tersebut mengalami perkembangan demensia.
Temuan utama dari penelitian ini adalah orang dengan kadar kolesterol LDL tinggi memiliki risiko demensia yang lebih besar. Selain itu, konsumsi obat statin, yang umumnya digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 20 Maret 2024
Peran Kolesterol HDL dan Diabetes dalam Risiko Demensia
Tidak hanya kadar LDL yang menjadi perhatian, namun penelitian lain juga menyoroti peran kadar kolesterol HDL yang rendah dan diabetes tipe 2 dalam meningkatkan risiko demensia.
Menurut para ahli, peningkatan kadar HDL dan menjaga kadar glukosa darah dapat membantu mengurangi risiko demensia di kemudian hari.
Ahli gizi dan nutrisi merekomendasikan adopsi gaya hidup sehat sebagai langkah preventif terhadap demensia. Hal ini termasuk pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga. American Heart Association merekomendasikan 150 menit latihan aerobik per minggu untuk mengurangi risiko demensia hingga 20 persen. ***
