Inovatif, Warga RW 02 Wanakerta Garut Kembangkan Kompor Berbahan Bakar Jelantah

- 2 Juni 2024, 19:16 WIB
Ketua RW 02, Desa Wanakerta, Kabupaten Garut, Rismanto, mengamati kompor berbahan bakar jelantah hasil inovasi ia dan teman-temannya.*
Ketua RW 02, Desa Wanakerta, Kabupaten Garut, Rismanto, mengamati kompor berbahan bakar jelantah hasil inovasi ia dan teman-temannya.* /Tangkap layar Dok. RW 02/

HaiBandung - Komunitas Rumah Sampah Salarea RW 02, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, sukses mengembangkan kompor berbahan bakar jelantah (minyak bekas).

Selain berbahan bakar jelantah, kompor yang dikembangkan di RW 02 Wanakerta ini juga bisa menggunakan bahan bakar oli bekas.

Kompor berbahan bakar jelantah atau oli bekas tersebut, selain bisa digunakan untuk keperluan memasak di rumah tangga, juga bisa dimanfaatkan untuk pembakaran sampah skala RT (Rukun Tetangga).

Ketua RW 02 Desa Wanakerta, Rismanto, yang juga Ketua Rumah Sampah Salarae mengatakan, ide pembuatan kompor berbahan bakar jelantah dan oli bekas ini diperoleh dari media sosial, terutama YouTube.

"Jelantah dan oli bekas yang selama ini dibuang dan sering mencemari lingkungan, ternyata bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor," kata Rismanto, Minggu, 2 Juni 2024.

Baca Juga: Dana PIP 2024 Telah Diterima 9,7 Juta Siswa, 3,8 Juta Siswa Penerima Baru Menanti Aktivasi Rekening

Menurut Rismanto, api dengan bahan bakar jelantah atau oli bekas juga awet, tidak mudah padam seperti api di tungku pembakaran konvensional yang menggunakan kayu.

Salah satu kompor berbahan bakar jelantah buatan komunitas Rumah Sampah Salarea RW 02 ini kini digunakan di tempat pembakaran sampah di lingkungan setempat.

"Hasil pembakarannya bagus, artinya pembakaran sampahnya sempurna sehingga sampah yang dibakar semuanya jadi abu, gak tersisa material asal," jelasnya.

Diketahui, penanganan sampah di lingkungan RW 02 Desa Wanakerta, Kabupaten Garut telah berjalan baik.

Baca Juga: Daftar Formasi Sekolah Kedinasan 2024, Jadwal Pendaftaran Berikut Jadwal Seleksi

Sudah ada petugas khusus sampah, ada bangunan pengolahan dan pemilahan, serta ada bangunan pembakaran.

Kemudian abu hasil pembakaran sampah di RW 02 Desa Wanakerta pun dijadikan bahan baku pembuatan pot tanaman dan paving blok.

Selama ini kompor yang digunakan pembakaran sampah di RW 02 adalah kompor bertenaga uap.

Menurut Rismanto, meskipun api yang dihasilkannya memang besar, kelemahan kompor uap ini adalah waktu menyala yang lama.

Baca Juga: Daftar 5 Layanan Kesehatan Gratis karena Dijamin BPJS Kesehatan, Apakah Biaya Ambulan Termasuk?

"Sebab harus menunggu terlebih dahulu air di kompor mendidih dan mengeluarkan uap. Dan itu harus menunggu lebih dari satu jam, sementara kompor degan modifikasi baru berbahan bakar jelantah ini, begitu nyala langsung apinya membesar," jelas Rismanto.

Komunitas Rumah Sampah Salarea RW 2 Desa Wanakerta pun berencana akan memproduksi kompor berbahan bakar jelantah ini sebagai kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga.***

Editor: Lana Filana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah