HaiBandung - Dunia dikejutkan kemunculan wabah yang disebut virus corona Covid-19 pada akhir 2019.
Begitu menakutkan karena rentan menyebabkan kematian, sehingga virus corona Covid-19 lebih mirip iblis daripada sebuah virus.
Virus corona Covid-19 sudah menelan banyak korban jiwa ini, namun masih belum juga ditemukan obatnya.
Baca Juga: Wisata Pantai di Kota Bandung? Kunjungi Saja Kafe Ini
Sementara pasien yang dinyatakan positif Covid-19 masih saja bermunculan.
Berdasarkan versi Pemerintah Cina, asal muasal pandemi Covid-19 dipicu infeksi virus corona, awal penyebarannya bermula akhir 2019.
Yaitu ketika seseorang terjangkit virus corona dari hewan yang dperdagangkan di Pasar Seafood Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Baca Juga: 10 Tips Atasi STRES
Virus corona Covid-19 merupakan momok yang menakutkan bagi seluruh umat manusia di dunia.
Tidak kasat mata dan menular dengan sangat cepat melalui partikel udara.
Jutaan orang di dunia ini dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Baca Juga: Wisata Petik Jeruk Jepang? Ada di Kota Bandung lho!
Namun, apakah hal ini bisa diprediksi dengan metoda spiritual tentang asal muasal virus, menurut praktisi spiritual, Adhe, bisa ya dan bisa tidak.
Bisa juga benar dan bisa juga tidak benar sama sekali.
Akan tetapi, konsultan spiritual itu melihat, ada dugaan virus tersebut sedang dikembangkan di salah satu laboratorium milik pemerintah Cina di Wuhan, Provinsi Hubei.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Sudoku Puzzle Harian Tanggal 27 Juni 2023, Tingkat Mudah dari GamoVation
Hal ini diduga dilakukan untuk sebuah proyek rahasia.
"Sebenarnya, pada akhir 2019 pengembangannya sudah selesai, tinggal tahap uji coba efeknya kepada manusia," kata Adhe.
Ketika proyek ini berjalan, Adhe melalui kemampuan spiritualnya melihat, pelaksanaan dari uji coba penangkalnya atau penawar virus tersebut.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) teka-teki Harian Tanggal 27 Juni 2023
Ia melihat, ada beberapa relawan yang sengaja sedang ditulari virus corona.
"Ada yang disentuhkan ke tangan, ke pipi, bibir, ke baju, dan disemprotkan lewat udara," ujarnya.
Menurut Adhe, efek dari virus yang disemprotkan itu diteliti dalam beberapa hari.
Baca Juga: Polda Jabar Menunggu instruksi Mabes Polri, Dugaan Kasus Penistaan Agama di Ponpes Al-Zaytun
Ketika penelitian berakhir, para relawan diperintahkan kembali ke tempat masing-masing.
Tentu saja setelah sebelumnya mereka menjalani tes akhir dan dinyatakan sudah negatif virus corona sehingga aman untuk kembali.
Akan tetapi, Adhe melihat, ada kemungkinan alat tes bebas virus yang digunakan kurang baik atau tidak efektif.
Baca Juga: Hubungan Intim: Benarkah Latihan Senam Kegel Bisa Merapatkan Miss V? Ini Kata dr. Boyke
Ternyata, para relawan tersebut masih kedapatan membawa virus itu keluar laboratorium.
"Di sini lah awal malapetaka yang menggemparkan itu terjadi dan membuat panik seisi dunia ini," katanya.
Dalam masalah ini, Adhe Gede, tidak memastikan apa yang dilihatnya mengandung fakta kebenaran.
Baca Juga: 1.097 PNS Kota Bandung Purna Tugas, Ema: Ada 3P yang Wajib Diketahui Pensiunan
Untuk kebenaran yang sesungguhnya diselidiki oleh WHO.***