Baca Juga: Kronologi Tewasnya ABG 16 Tahun Usai Ngamar di Hotel Bersama 2 Pria
“Shuttlecock yang kami coba di latihan hari ini, yang dikatakan panitia adalah shuttlecock yang akan digunakan di pertandingan, menurut saya lajunya terlalu kencang dan kencangnya berlebihan,” katanya.
Senada dengan Jonatan, pemain ganda putra Daniel Marthin juga mengeluhkan kondisi shuttlecock.
“Lapangan tidak ada masalah, ini standar China pada umumnya. Hanya saja, saya harus lebih beradaptasi lagi dengan shuttlecock yang sangat kencang ini,” ujar Daniel.
Baca Juga: Aturan Baru Mendikbudristek: Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib di SD Sederajat
“Saya juga harus waspada perubahan tiba-tiba. Di latihan shuttlecocknya kencang, pada saat pertandingan bisa saja jadi lambat,” katanya.
Baik tim Thomas maupun Uber Indonesia masih memiliki kesempatan satu latihan lagi pada Jumat (26/4) sebelum menjalani laga pembuka pada hari Sabtu 27 April 2024.***