Pengaturan Pengeras Suara di Masjid Sesuai SE No 05/2022, Jubir Kemenag: Baca Kembali Jangan Gagal Faham

- 16 Maret 2024, 14:35 WIB
Menteri Agama telah mengeluarkan Surat Edaran No 05 Tahun 2022 yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala.
Menteri Agama telah mengeluarkan Surat Edaran No 05 Tahun 2022 yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala. /Reuters/Sinan Abu Mayzer/

HaiBandung - Menteri Agama telah mengeluarkan Surat Edaran No 05 Tahun 2022 tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala.

Surat Edaran tersebut isinya hanya mengatur, bukan melarang penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala.

“Masih ada yang gagal paham terhadap edaran SE 05 tahun 2022, lalu menyebut ada larangan penggunaan pengeras suara. Kami harap agar edaran itu dibaca dengan seksama. Jelas tidak ada larangan, yang ada hanya pengaturan pengeras suara," kata Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dikutip dari laman kemenag.go.id, Sabtu, 16 Maret 2024.

Anna Hasbie menegaskan, pemerintah tidak melarang penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla.

"Syiar Islam harus didukung. Kemenag terbitkan edaran untuk mengatur penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar. Bahkan, edaran ini secara tegas menyebutkan bahwa pembacaan Al-Quran sebelum azan dan juga saat azan, dapat menggunakan pengeras suara luar,” sambungnya.

Baca Juga: Beasiswa Unggulan Segera Dibuka, Diberi Bantuan Biaya Pendidikan hingga Uang Saku, Berikut Persyaratannya

Anna Hasbie edaran tersebut disusun semata untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama dalam syiar di tengah masyarakat yang beragam, baik agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya.

Berikut Aturan Penggunaan Pengeras Suara sesuai edaran No SE 05 tahun 2022

a. Waktu Salat:

1) Subuh:

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan
b) pelaksanaan Salat Subuh, zikir, doa, dan Kuliah Subuh menggunakan Pengeras Suara Dalam.

2) Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya:

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) menit; dan
b) sesudah azan dikumandangkan, yang digunakan Pengeras Suara Dalam.

Baca Juga: Pendaftaran Akademi TNI 2024 Segera Dibuka, Berikut Syarat dan Caranya

3) Jumat:

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan
b) penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jumat, salat, zikir, dan doa, menggunakan Pengeras Suara Dalam.

b. Pengumandangan azan menggunakan Pengeras Suara Luar

c. Kegiatan Syiar Ramadan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam:

1) penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam;

2) takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijjah di masjid/musalla dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.

Baca Juga: Anies Baswedan akan Diusung Kembali Jadi Gubernur DKI Jakarta

3) pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar;

4) takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Salat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan Pengeras Suara Dalam; dan

5) Upacara Peringatan Hari Besar Islam atau pengajian menggunakan Pengeras Suara Dalam, kecuali apabila pengunjung tablig melimpah ke luar arena masjid/musalla dapat menggunakan Pengeras Suara Luar.

Itulah isi SE 05 Tahun 2022 tentang pengaturan pengeras suara di masjid dan mushala.***

Editor: Lana Filana

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah