Muhammadiyah Menetapkan 1 Ramadhan Kamis 23 Maret 2023 dan Idulfitri Jumat 21 April 2023

- 6 Februari 2023, 18:50 WIB
Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti saat membacakan Maklumat PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Senin 6 Februari 2023.
Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti saat membacakan Maklumat PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Senin 6 Februari 2023. /

HaiBandung - Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 23 Maret 2023, dan dan 1 Syawal atau Idulfitri jatuh pada Jumat 21 April 2023.

Muhammadiyah juga menetapkan 1 Dzulhijah jatuh pada Senin 19 Juni 2023 sehingga Iduladha jatuh pada Rabu 28 Juni 2023.

"Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Senin 6 Februari 2023.

Baca Juga: Duel Sengit Kontra Bali United, Luis Milla Siap Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan

Berdasarkan metode hitungan yang digunakan Muhammadiyah, menurut Sayuti, pada Selasa Legi atau 29 Syakban 1444 Hijriah yang bertepatan dengan 21 Maret 2023, ijtimak jelang Ramadhan belum terjadi.

Ia mengatakan ijtimak baru terjadi pada keesokan harinya, Rabu Pahing, 30 Syakban 1444 Hijriah bertepatan dengan 22 Maret 2023 pukul 00:25:41 WIB dengan ketinggian bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta +07° 57' 17".

"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk. Umur Bulan Syakban 1444 H adalah 30 hari, dan tanggal 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis Pon, 23 Maret 2023. Jadi, mulai Tarawih Rabu malam," katanya.

Baca Juga: Harga Sewa Jet Pribadi Raffi Ahmad, Siapa yang Minat?

Sementara, untuk penetapan 1 Syawal, ijtimak terjadi pada Kamis Legi 20 April 2023 tepat 29 Ramadhan 1444 H, berlangsung pukul 11.15.06 WIB dengan ketinggian bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta +01° 47` 58".

"Dengan kondisi itu, hilal sudah dinyatakan wujud. Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk," katanya.

Sementara untuk penetapan Bulan Zulhijah, ijtimak terjadi pukul 11.39.47 WIB di hari Minggu Kliwon, 18 Juni 2023 M bertepatan 29 Zulkaidah 1444 H. Ketinggian bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta +01° 00` 25″.

Baca Juga: Penampakan Ecky Listiantho Pelaku Mutilasi terhadap Wanita Cantik Angela, Sempat Kuliah di Bandungng

Dengan ketinggian tersebut, di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu posisi bulan berada di atas ufuk.

"Karena itu, tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023. Hari Arafah atau 9 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023. Idul Adha atau 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari setelah itu, yaitu Rabu Kliwon, 28 Juni 2023," katanya.

Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan bahwa Muhammadiyah di dalam penetapan awal bulan Qomariah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah ini tidak berdasar pada penampakan.

Baca Juga: Beyonce Meraih Grammy Terbanyak Sepanjang Masa, Termasuk untuk Album Terbaru Renaissance

Melainkan pada posisi geometris benda-benda langit, yakni matahari, bumi, dan bulan.

"Jadi posisinya, bukan nampak dan tidaknya," kata Syamsul.

Sesuai perhitungan di atas kertas, ujar Syamsul, penetapan 1 Ramadhan 1444 H diperkirakan tidak akan ada perbedaan di seluruh Indonesia.

Menurut dia, perbedaan dimungkinkan terjadi saat penetapan Bulan Syawal dan Zulhijah karena menurut kriteria Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore (MABIMS) ditentukan bahwa tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan untuk elongasi atau jarak bulan dan matahari, 6,4 derajat.

Baca Juga: Verona vs Lazio: Gialloblu akan Berusaha Keras Menang untuk Terhindar dari Degradasi di Liga Italia 2022-2023

"Itu belum terpenuhi untuk dapat dilihat. Itu kriteria MABIMS untuk hilal dapat dilihat. Kalau kriteria itu belum terpenuhi, berarti tidak dapat dilihat. Karena itu, menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat untuk memasuki bulan baru. Sedangkan menurut kriteria 'Wujudul Hilal' yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya, keesokan harinya sudah memasuki bulan baru," ujarnya.***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x