Jamaah Aolia Sudah Rayakan Lebaran, Pimpinannya Mengaku Sudah Telepon Allah tentang 1 Syawal 1445 H

6 April 2024, 13:10 WIB
Kiri, tokoh Jamaah Aolia Mbah Benu. Kanan: Jamaah Aolia mnunaikan sholat Id Idul Fitri pada Jumat, 5 April 2024 /kolase dari Antara TV/

HaiBandung - Jamaah Masjid Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah merayakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1445 pada Jumat, 5 April 2024.

Mereka menunaikan sholat Id di Masjid Aolia di Dusun Panggang III, Giriharjo pada Jumat pagi.

Imam Jamaah Masjid Aolia KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau Mbah Benu mengatakan, ia sudah menelepon langsung Allh SWT terkait hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H.

"Saya telepon langsung kepada Allah Taala, ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, Ya Allah ini sudah tanggal 29, satu Syawalnya kapan? Allah ngendiko tanggal lima," katanya dikutip dari Antara TV Sabtu, 6 April 2024.

Namun dikutip dari akun Instagram sekitarbandung.com, Mbah Benu kemudian meegklarifikasi bahwa kata telepon langsung kepada Allah tersebut merupakan perjalanan spritualnya dengan Sang Pencipta.

Dengan mengatakan hal tersebut, Mbah Benu, ulama yag kharismatik dan hidup sederhana ini hendak mengatakan kata telepon janga diartikan sebagaimana biasa kita menelepon seseorang.

Baca Juga: Kalap, Pemuda Ini Bakar Warung Rokok Cuma Gara-gara Tak Boleh Ngutang

Saat Jamaah Masjid Aolia melaksanakan Sholat Id, tampak sejumlah personel Polri, TNI, serta Banser melakukan pengamanan di kawasan itu.

Usai memimpin shalat Id, Imam Jamaah Masjid Aolia Mbah Benu berpesan agar masyarakat terus merawat persatuan dan kerukunan satu sama lain.

"Saling rukun, jaga persatuan dan kesatuan dengan siapa saja," ujar pria berusia 82 tahun itu.

Dia meminta jamaahnya tak mudah menyalahkan orang lain, termasuk soal perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri.

"Jangan menyalahkan orang. Ya kalau salah, tapi kalau benar malah dia yang untung kita yang jadi tertuduh," ujar dia.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Tiba pada 27 Ramadhan

Selain merayakan Idul Fitri lebih awal, mereka juga memulai puasa Ramadhan sejak 7 Maret 2024 berdasar keyakinan spiritual Mbah Benu selaku pimpinan jamaah.

Dukuh Panggang III Agung mengatakan jamaah Masjid Aolia sudah ada sejak lama dan hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya di dusun setempat.

Perbedaan awal Ramadhan dan 1 Syawal antara jamaah Masjid Aolia dengan masyarakat lainnya sudah biasa dan hingga saat ini tidak pernah menimbulkan perpecahan.

"Tidak pernah ada gesekan. Sebelum saya lahir sudah ada (Jamaah Masjid Aolia)," kata dia.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Jauhar Mustofa menuturkan Jamaah Masjid Aolia pada dasarnya memiliki amalan atau tata cara beribadah layaknya warga Muslim pada umumnya.

Baca Juga: Kalap, Pemuda Ini Bakar Warung Rokok Cuma Gara-gara Tak Boleh Ngutang

Hanya saja, dalam penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal mereka memiliki keyakinan atau prinsip sendiri, tanpa menggunakan metode hisab maupun rukyat.

"Mereka punya dalil sendiri yang itu diyakini oleh pemimpinnya, Pak Ibnu dan pengikutnya," kata dia.

Menurut Jauhar, Kemenag DIY tidak dapat memaksa mereka mengikuti aturan yang selama ini telah ditentukan pemerintah.

"Meskipun tahun ini agak mencolok karena bedanya sampai lima hari. Ini sangat-sangat mencolok. Kalau biasanya kan hanya (selisih) satu dua hari, tapi tahun ini memang agak mencolok sehingga memang menjadi perhatian," kata dia.***

Editor: Lana Filana

Tags

Terkini

Terpopuler