Kota Cimahi dan Kabupaten Pangandaran Inflasi Tinggi di Jabar, Masuk dalan 46 Daerah di Indonesia

10 Juni 2023, 18:01 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (pemda) yang daerahnya masuk ke dalam kategori inflasi tinggi agar segera melakukan pengendalian. /Dok. kemendagri/

HaiBandung - Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (pemda) yang daerahnya masuk ke dalam kategori inflasi tinggi agar segera melakukan pengendalian.

Untuk saat ini ada 46 pemda di Indonesia yang daerahnya masuk ke dalam kategori inflasi tinggi.

Dari 46 pemda yang daerahnya masuk ke dalam kategori inflasi tinggi di Jabar ada dua, Pangandaran dan Cimahi.

Baca Juga: Penjabat Gubernur Jabar yang Menggantikan Posisi Ridwan Kamil Harus Bekerja Keras

"Daerah-daerah yang tergolong inflasi tinggi, tolong diatensi. Ada 46 kota yang mengalami inflasi di atas inflasi nasional. Meskipun ada yang tinggi sekali, ada juga yang kenaikannya tidak terlalu tinggi, tapi yang tinggi sekali perlu menjadi atensi," kata Tito.

Hal itu dikatakan Tito Karnavian dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri Jakarta, Selasa lalu.

Adapun 46 kota itu, di antaranya adalah Kabupaten Pangandaran dan Kota Cimahi, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Sabtu 10 Juni 2023

Dalam kesempatan itu, Tito menyoroti Kota Cimahi yang mengalami kenaikan harga cabai merah.

"Padahal di daerah-daerah lain, cabai merahnya terkendali. Tapi, ini (Cimahi) masih terjadi kenaikan. Daerah yang subur, dikelilingi oleh banyak produsen cabai, tapi cabai masih penyumbang inflasi di Cimahi," ujarnya.

Tito mengingatkan pemda perlu memahami komoditas di daerahnya yang menjadi penyumbang inflasi.

Baca Juga: Penyidik KPK Sita Barang Bukti Kasus Suap Walikota Bandung Nonaktif Yana Mulyana, Hasil Penggeledahan Teranyar

Dengan demikian, kata dia, pemda dapat melakukan upaya intervensi agar harga komoditas tersebut tetap stabil.

Menurut Tito, pemerintah pusat telah melakukan empat langkah intervensi untuk mengendalikan inflasi.

Keempat langkah itu, memfasilitasi distribusi pangan, menghadirkan gerakan pangan murah, penyaluran cadangan pangan pemerintah, koordinasi dan harmonisasi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian, Jumat 9 Juni 2023

Penyaluran cadangan pangan pemerintah khususnya beras, daging ayam, dan telur ayam. Kemudian koordinasi dan harmonisasi, terutama terhadap harga gula.

"Perlu diantisipasi kemungkinan akan terjadi perubahan pola permintaan karena Hari Raya Idul Adha tanggal 28 dan 29 Juni 2023. Ini terutama akan terjadi kenaikan permintaan untuk kurban sapi dan kambing hidup," ujarnya.

Selain itu, katanya, pemerintah-pemerintah daerah juga perlu mengantisipasi inflasi karena pengaruh fenomena El Nino.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebutkan Sosok Penjabat Gubernur Jabar

Menurut dia, langkah antisipatif itu bernilai penting untuk mencegah terjadinya krisis pangan.***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler