Ribuan Orang di Prancis, Swiss, dan Jerman Demo Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

- 4 Februari 2024, 18:28 WIB
Pendemo mengibarkan bendera Palestina untuk menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Pendemo mengibarkan bendera Palestina untuk menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza. /antaranews.com/

HaiBandung - Ribuan orang tersebar di Prancis, Swiss, dan Jerman menggelar demo, Sabtu 3 Februari 2024. Mereka menuntut untuk segera diberlakukan gencatan senjata perang Israel-Palestina di Jalur Gaza.

Ratusan orang yang demo di Paris mengecam serangan Israel ke Gaza serta mengkritik Presiden Emmanuel Macron yang dianggap terlibat membantu Israel dalam menyerang Palestina.

Sembari mengibarkan bendera Palestina dan Afrika Selatan, mereka demo menuntut pemerintah Prancis mewujudkan perdamaian Israel dengan Palestina di Gaza.

Baca Juga: Simak, 5 Manfaat Labu Siam, Nomor 3 Bagus untuk Penurunan Berat Badan

Demo di Paris tersebut bergabung dengan demonstrasi lainnya yang memprotes undang-undang imigrasi yang disahkan parlemen Prancis Desember 2023.

undang-undang imigrasi tersebut dikecam karena dianggap terlalu dipengaruhi kelompok ekstrem kanan.

Sementara itu di Jenewa, Swiss, ribuan orang demo berhimpun di pusat kota untuk menyatakan dukungan bagi rakyat Palestina di Gaza.

Baca Juga: Bus Rombongan Hanura Kecelakaan di Ngawi Usai Hadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, 3 Orang Meninggal Dunia

Mereka juga menyatakan dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Protes terhadap serangan Israel ke Gaza juga berlangsung di Berlin dan diikuti oleh sekitar 2.000 orang.

Mereka demo dengan mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk protes yang di antaranya tertulis "Hentikan genosida di Gaza" dan "Jerman yang membayar, Israel yang mengebom".

Baca Juga: PT Taspen Jelaskan Alasan Tak Cairkan Kenaikan Gaji Pensiun pada Februari 2024, Meski Anggaran Sudah Disiapkan

Seorang pendemo, David Kusel, mengecam situasi mengerikan di Gaza serta menuntut gencatan senjata segera, distribusi bantuan kepada rakyat Gaza, serta terwujudnya solusi dua negara.

Merintangi perdamaian

Ia turut mengecam tindakan Israel yang merintangi perdamaian melalui pendirian permukiman ilegalnya dan menyebut upaya untuk menghilangkan rakyat Palestina sebagai "kejahatan luar biasa".

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan setidaknya 27.238 rakyat Palestina dan mencederai 66.452 orang lainnya.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Gaji KPPS Pemilu 2024, Lengkap dengan Besaran Santunan Jika Meninggal hingga Terluka

Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel disebut tewas akibat serangan Hamas.

PBB menyebut serbuan Israel itu menyebabkan 85 persen populasi Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, serta obat-obatan yang akut.

Merespons serangan Israel, Afrika Selatan menuntut Israel ke hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida pada Desember 2023.

Baca Juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp600 Ribu Dibagikan di Pos, Begini Cara Cek Penerima dari HP

Pada 26 Januari lalu, ICJ mengeluarkan putusan awalnya bahwa Israel harus berhenti merintangi penghantaran bantuan ke Gaza serta mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza.

Mahkamah itu juga memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan apa pun untuk mencegah genosida di Gaza.***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x