PBB tidak Terima Israel Tolak Solusi Dua Negara dengan Palestina

- 24 Januari 2024, 18:46 WIB
Arsip - Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 21 Januari 2024.
Arsip - Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 21 Januari 2024. /antaranews.com/

HaiBandung - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa 23 Januari 2024 menegaskan penyelesaian konflik Israel-Palestina hanya dapat terwujud dengan solusi dua negara.

Namun, pihak Israel ternyata menolak terhadap solusi dari PBB untuk penyelesaian konflik yang terjadi dengan Palestina.

PBB sendiri dengan tegas tidak bisa menerima penolakan dari Israel penyelesaian konflik dua negara dengan Palestina.

Baca Juga: Kapan PPPK dan CPNS Hasil Seleksi CASN 2023 Peroleh NIP? Berikut Ini Penjelasan Pihak BKN

"Penolakan terang-terangan dan berulang terhadap solusi dua negara di level tertinggi pemerintahan Israel pada pekan lalu tidak dapat diterima," ujarnya dalam sebuah debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

Penolakan terhadap solusi dua negara dilakukan pemerintah Israel meski ada imbauan yang sangat keras dari negara-negara sahabatnya. Termasuk yang duduk di meja pertemuan Dewan Keamanan PBB.

"Penolakan ini terhadap hak untuk mendirikan negara bagi rakyat Palestina, akan memperpanjang tanpa batas waktu konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global. Hal ini akan memperburuk polarisasi dan menyulut ekstremis di mana-mana," ujar Guterres.

Baca Juga: Semoga Bukan Kamu, Ini 5 Shio yang Sulit Kaya

Hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka sendiri yang sepenuhnya merdeka harus diakui oleh semua pihak.

Harus ditolak

Semua penolakan untuk menerima solusi dua negara oleh pihak mana pun harus ditolak dengan tegas.

"Apa alternatifnya? Seperti apa jadinya solusi satu negara dengan sejumlah besar rakyat Palestina di dalamnya tanpa rasa kebebasan, hak, dan martabat yang nyata? Ini tidak bisa dibayangkan. Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menjawab aspirasi yang sah rakyat Israel dan Palestina," kata Guterres.

Baca Juga: Bolehkah Presiden Kampanye dan Memihak? Jokowi: Boleh

Rakyat Israel harus melihat kebutuhan mereka yang sah akan keamanan terwujud, dan rakyat Palestina harus melihat aspirasi mereka yang sah atas sebuah negara yang sepenuhnya merdeka, layak, dan berdaulat terwujud.

Hal ini sesuai dengan resolusi PBB, hukum internasional, serta perjanjian-perjanjian sebelumnya. Pendudukan Israel harus diakhiri.

"Peran komunitas internasional sudah jelas. Kita harus bersatu untuk mendukung rakyat Israel dan Palestina dalam mengambil tindakan-tindakan tegas guna memajukan proses perdamaian yang berarti."

Baca Juga: Penting untuk Guru Madrasah, Kemenag Buka Empat Pelatihan Baru, Berikut Ini Jadwal Pendaftarannya

Selama beberapa dekade terakhir, solusi dua negara telah berulang kali diinjak-injak, dirongrong, dan diabaikan begitu saja.

Namun, solusi ini tetap menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan adil di Israel, Palestina, dan di kawasan tersebut.

Seperti yang telah ditunjukkan oleh berbagai kejadian dalam tiga bulan terakhir, solusi ini juga merupakan satu-satunya jalan untuk menghindari siklus ketakutan, kebencian, dan kekerasan tanpa akhir.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kemenag Berikan Bantuan Operasional untuk Masjid, Segera Ajukan Proposal Ini Persyaratannya

"Momen yang mengerikan bagi rakyat Israel dan Palestina ini harus mendorong kedua belah pihak dan komunitas internasional untuk bertindak dengan keberanian dan tekad guna mencapai perdamaian yang adil dan langgeng," ujar Guterres.***

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah