Lewat pernyataan terpisah, Kemdagri Yaman mengatakan dua pedagang yang bertanggung jawab atas acara tersebut ditahan dan penyelidikan masih dilakukan.
Yaman dilanda perang saudara selama delapan tahun yang telah menewaskan ratusan ribu orang, menghancurkan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang kelaparan.
Koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 setelah Houthi melengserkan pemerintah dari Ibukota Sanaa pada 2014.
Baca Juga: Heboh, Spanduk Pasangan Capres Cawapres Anies Baswedan- Listyo Sigit Prabowo Bertebaran di Jakarta
Konflik tersebut dianggap banyak kalangan sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Ketua komite revolusioner Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, mengatakan insiden tersebut adalah buah dari warga Yaman yang menderita "krisis kemanusiaan terparah di dunia" setelah delapan tahun perang.
"Kami menganggap negara-negara agresi bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan kenyataan pahit yang dialami warga Yaman akibat agresi dan blokade," cuitnya di Twitter.
Riyadh dan Teheran pada Maret bersepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik yang putus pada 2016.
Pertukaran tahanan pada April 2023 meningkatkan harapan bagi penyelesaian konflik tersebut.