Wajib Tahu, Dampak Kelebihan Nutrisi Saat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadan terhadap Kesehatan

14 Maret 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi - Kelebihan nutrisi pada saat sahur dan berbuka puasa Ramadan berdampak buruk pada kesehatan. /pixabay.com/

HaiBandung - Menyantap makanan tinggi kalori saat sahur dan berbuka puasa Ramadan bisa menyebabkan kelebihan nutrisi yang memicu penyakit metabolik, seperti yang diungkapkan Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid.

Menurut dr. Bonita, kelebihan nutrisi pada, saat sahur dan berbuka puasa Ramadan dapat menjadi pemicu obesitas atau penyakit metabolik, termasuk diabetes, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, dan gagal jantung.

Dengan kelebihan nutrisi pada, saat sahur dan berbuka puasa Ramadan, tubuh tidak dapat memperoleh manfaat optimal dari puasa Ramadan, yang sebenarnya dapat membantu memperbaiki metabolisme, menurunkan berat badan, serta mengatur kadar kolesterol dan gula darah.

Pola Makan Sehat Selama Ramadan

Untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa Ramadan, dr. Bonita menyarankan pola makan yang seimbang. Contohnya, saat berbuka puasa, konsumsilah dua atau tiga butir kurma dan minum segelas air putih, diikuti dengan satu porsi nasi putih, sepotong ayam kampung, tempe atau tahu, serta sayuran dan buah-buahan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, Kamis 14 Maret 2024: Menuju Kebahagiaan dan Kesuksesan

Menurut dr. Bonita, pemenuhan nutrisi harus tetap memperhatikan kesehatan dan daya tahan tubuh. Sebagai contoh, saat sahur, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat, seperti nasi putih, ikan, sayuran, dan buah-buahan.

Menurut Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kementerian Kesehatan, makanan pokok dalam satu kali makan haruslah seimbang, dengan komposisi yang tepat antara karbohidrat, protein, dan serat. Misalnya, 150 gram nasi, lauk hewani atau nabati, serta sayuran dan buah-buahan.

Peran Olahraga Selama Ramadan

Selain menjalankan ibadah, dr. Bonita juga menekankan pentingnya melakukan olahraga rutin selama bulan Ramadan. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Seseorang dengan penyakit penyerta disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa. Hal ini penting terutama jika ada penggunaan obat-obatan rutin yang perlu diperhatikan dosis dan waktu konsumsinya agar tetap terkontrol.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Hak Cuti Ayah bagi ASN yang Istrinya Melahirkan, Berikut Penjelasan Menteri PANRB

Dengan memperhatikan pola makan sehat dan menjaga keseimbangan nutrisi selama puasa bulan Ramadan, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik sambil tetap menjaga kesehatan tubuhnya. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler