Network
HaiBandung - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 3 Mei 2024 menyebabkan bangunan KUA Pitumpanua ikut terendam.
Tak cuma itu, sejumlah dokumen negara termasuk buku-buku nikah hancur terendam banjir. Begitu juga peralatan kantor.
Kondisi itu membuat KUA Pitumpanua tak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengaku telah berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag Sulsel untuk mengetahui kondisi hedung KUA dan fasilitas milik Kemenag lainnya.
Koordinasi juga dilakukan untuk memastikan proses pemulihan data, dan penggantian stok buku nikah yang rusak.
Baca Juga: 43 Mahasiswa UIN Kuliah di Malaysia dalam Program Double Degree, Ada dari UIN SGD Bandung
“Pengalokasian kembali stok buku nikah akan segera dilakukan setelah menerima laporan kebutuhan dari daerah terdampak. Hal ini penting mengingat bulan Zulkaidah dan Zulhijah merupakan periode dengan tingginya permintaan layanan nikah,” ujarnya dikutip Selasa, 7 Mei 2024.
Selain itu, imbuhnya, perbaikan gedung dan pemulihan data yang rusak, alokasi anggaran akan disesuaikan setelah menerima laporan rinci dari daerah terdampak.
“Langkah ini diambil sebagai respons atas dampak bencana alam yang telah dialami,” imbuhnya.
