Allah kemudian berfirman:
"Ya Musa, Aku adalah Dzat yang memberi kesembuhan, Dzat yang memberikan kesehatan, Dzat yang memberikan bahaya, Dzat yang memberikan manfaat. Pada sakit pertama kamu datang menghadap kepada-Ku maka Aku hilangkan penyakitmu. Kali ini, kamu tidak datang kepada-Ku tapi kamu datang kepada tanaman obat itu."
Menurut Muhammad Aiz Luthfi, setidaknya ada 2 hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut.
Pertama, Allah mempunyai sifat Jaiz yang bebas melakukan apapun sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Allah bisa mengangkat dan menurunkan derajat seseorang sesuai kehendak-Nya. Allah juga bisa memberi penyakit dan kesembuhan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Kedua, Allah adalah pemilik semua yang ada di langit dan bumi, termasuk kesehatan dan kesembuhan.
Terkait dengan kedua hikmah tersebut, maka bagi kita sebagai umat Islam, ketika sakit jangan lupa berdoa memohon kesembuhan kepada Allah.
Sebab, pengobatan sebagai sebuah ikhtiar, hanya merupakan wasilah atau perantara untuk meraih kesehatan dan kesembuhan dari Allah SWT.***