Ternyata Nabi Musa pun Pernah Mengalami Sakit Gigi, Berikut Ini Kisahnya

- 8 Desember 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi kisah Nabi Musa sakit gigi
Ilustrasi kisah Nabi Musa sakit gigi / Dokumen kepri.pikiran-rakyat.com/

 

HaiBandung - Nabi Musa pun ternyata pernah mengalami sakit gigi.

 

Kisah Nabi Musa sakit gigi ini diangkat oleh Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nurudh Dholam (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nurudh Dholam yang dilansir oleh

Kemudian kisah Nabi Musa sakit gigi dari kitab tersebut dilansir oleh Muhammad Aiz Luthfi, pengajar di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Subang, Jawa Barat.

Berikut ini kisahnya:

Ketika Nabi Musa mengalami sakit gigi, beliau berdoa kepada Allah agar sakit giginya segera sembuh.

Baca Juga: Beredar Informasi Tangkuban Parahu Meletus Kamis (7/12) Hari Ini, Simak Penjelasan BPBD Bandung Barat

Seketika, Allah langsung memerintahkan Nabi Musa untuk mengobati sakit giginya itu dengan tanaman obat.

“Ambillah rumput itu dan letakkan di gigimu,” perintah Allah kepada Nabi Musa.

Nabi Musa langsung memetik tanaman obat yang diperintahkan Allah dan meletakkan di giginya yang sakit.

Seketika sakit giginya sembuh.

Beberapa waktu kemudian, sakit gigi Nabi Musa kambuh lagi.

Baca Juga: Pertamina Buka Kerjasama Dirikan Pertashop, Bisa Dibiayai KUR, Ini Syarat dan Besaran Modalnya

Jika sebelumnya Nabi Musa berdoa terlebih dahulu kepada Allah untuk meminta petunjuk, kali ini Nabi Musa langsung mengambil tanaman obat yang dulu diperintahkan Allah untuk dipetik.

Setelah dipetik, tanaman itu diletakan di giginya yang sakit.

Namun ternyata bukannya sembuh, sakit gigi Nabi Musa malah bertambah parah.
Dalam keadaan ini, Nabi Musa langsung mengadu dan berdoa kepada Allah.

"Ya Allah bukankah kemarin Engkau memerintahkan dan menunjukkanku dengan tanaman tersebut untuk mengobati sakit gigiku?" ucap Nabi Musa.

Baca Juga: 5 Fakta Panca Darmansyah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, dari Nikah Siri hingga Potong Urat Nadi

Allah kemudian berfirman:

"Ya Musa, Aku adalah Dzat yang memberi kesembuhan, Dzat yang memberikan kesehatan, Dzat yang memberikan bahaya, Dzat yang memberikan manfaat. Pada sakit pertama kamu datang menghadap kepada-Ku maka Aku hilangkan penyakitmu. Kali ini, kamu tidak datang kepada-Ku tapi kamu datang kepada tanaman obat itu."

Menurut Muhammad Aiz Luthfi, setidaknya ada 2 hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut.

Pertama, Allah mempunyai sifat Jaiz yang bebas melakukan apapun sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Allah bisa mengangkat dan menurunkan derajat seseorang sesuai kehendak-Nya. Allah juga bisa memberi penyakit dan kesembuhan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.

Kedua, Allah adalah pemilik semua yang ada di langit dan bumi, termasuk kesehatan dan kesembuhan.

Terkait dengan kedua hikmah tersebut, maka bagi kita sebagai umat Islam, ketika sakit jangan lupa berdoa memohon kesembuhan kepada Allah.

Sebab, pengobatan sebagai sebuah ikhtiar, hanya merupakan wasilah atau perantara untuk meraih kesehatan dan kesembuhan dari Allah SWT.***

Editor: Lana Filana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah