Network
HaiBandung - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengeluarkan seruan tegas kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza dalam rangka tur Timur Tengah.
Dikutip haibandung.com dari Prokerala, Senin 8 Januari 2024, dalam pernyataan Jumat lalu, Haniyeh menyoroti perlunya AS mengakui "agresi" Israel di Gaza dan mengumpulkan pelajaran dari tiga bulan terakhir.
Haniyeh menekankan, stabilitas Timur Tengah erat terkait dengan penyelesaian masalah Palestina, mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menyoroti hal ini kepada Washington.
Pernyataan tersebut menjadi sorotan seiring dengan dimulainya tur Blinken di Timur Tengah, yang melibatkan kunjungan ke Israel, Tepi Barat, Turki, dan lima negara Arab, dengan fokus utama membahas perkembangan konflik Gaza dan dampaknya di wilayah tersebut.
Sementara itu, Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada penduduk di Jalur Gaza tengah, memerintahkan mereka untuk pindah ke selatan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Sudoku Puzzle Harian Tanggal 8 Januari 2024
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), perintah tersebut mencakup dua daerah pemukiman tambahan di utara dan barat kamp pengungsi Nuseirat, yang menempati wilayah seluas sekitar 1,2 km persegi, dihuni sekitar 4.700 orang, termasuk lokasi pusat kesehatan yang didukung PBB.
Pernyataan OCHA juga mengungkapkan sekitar 1,9 juta orang, atau hampir 85 persen dari total penduduk Gaza, telah menjadi pengungsi, termasuk mereka yang mengungsi berkali-kali karena alasan keamanan.
Kota Rafah di Gaza selatan menjadi tempat utama bagi pengungsi, dengan lebih dari satu juta orang hidup dalam kondisi sangat padat, sejak Israel meningkatkan serangan di wilayah tengah Jalur Gaza dan Khan Younis di selatan.
