Rencana Israel Menyerang ke Kota Kafah di Gaza Selatan Merupakan Pelanggaran

10 Februari 2024, 21:33 WIB
Sejumlah warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Jumat (5/1/2024). /antaranews.com/

HaiBandung - Israel yang berencana melakukan serangan ke Kota Rafah di Gaza Selatan merupakan pelanggaran nyata yang tidak bisa diterima.

Kota Rafah di Gaza Selatan yang menjadi sasaran rencana dari penyerangan Israel berbatasan dengan Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat 8 Februari 2024 memerintahkan militer Israel untuk menetapkan rencana ganda dalam penyerangan ke Kota Rafah di Gaza Selatan.

Baca Juga: Ini Resep Penduduk di Tiongkok Memiliki Harapan Hidup Tinggi, Salah Satunya tidak Makan Gorengan

Pertama, mengevakuasi warga Palestina dari Rafah--rumah bagi lebih dari 1 juta orang yang mencari perlindungan dari perang.

Kedua, penyerangan ke Kota Rafah di Gaza Selatan untuk mengalahkan batalyon terakhir kelompok Hamas di sana.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, Kepresidenan Palestina di Tepi Barat dengan keras menolak dan mengutuk pernyataan Netanyahu tentang "rencana untuk memperluas serangan Israel ke Provinsi Rafah yang padat penduduk.

Baca Juga: Militer Israel Serang Afiliasi Hizbullah di Lebanon Selatan

Kepresidenan Palestina menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari serangan tersebut.
.
Selain itu, menekankan “tanggung jawab khusus pemerintah Amerika Serikat untuk mencegah eskalasi yang dapat menimbulkan bencana.”

“Rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka dan tidak akan menerima pengusiran paksa dari tanah air mereka," kata kantor kepresidenan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Selepas Gubernur Jawa Barat Hanya Mengejar Tiga Target dalam Pemilu 2024

Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel memerintahkan penduduk di bagian utara dan tengah Gaza mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut.

Penuh sesak

Akibatnya, kondisinya menjadi penuh sesak saat ini di wilayah selatan, terutama di Rafah.

Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, di mana sedikitnya 27.947 warga Palestina telah terbunuh dan 67.459 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Baca Juga: KIP Kuliah 2024 Segera Dibuka, Berikut Ini Besaran Bantuan Uang Kuliah dan Uang Saku untuk Mahasiswa Penerima

Serangan Israel dipicu serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 korban.

Serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut PBB.***

Editor: Dudih Yudiswara

Tags

Terkini

Terpopuler