PKB Diminta Kesatria Jika Benar Keluar dari KIM Sampaikan Secara Terbuka

1 September 2023, 19:28 WIB
Ilustrasi - Talk Show PKB Mendengar, dengan tema Gus Muhaimin pilih siapa, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023). /

 

HaiBandung - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Bahkan, jauh sebelum Partai Golkar, PAN, dan PBB bergabung dan terbentuk KIM, PKB dan Partai Gerindra telah membentuk koalisi dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun, tiba-tiba beredar informasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies Baswedan sehingga keluar dari KIM dan bergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

Baca Juga: Stop Makan Malam, Stop Nasi Putih, Begini Penjelasan dr. Cahyono

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan sampai saat ini informasi terkait keluarnya PKB dari KIM, diperoleh dari media yang disampaikan pengurus DPP Partai Demokrat.

“Sampai sekarang informasinya masih diperoleh dari media, itu disampaikan oleh pengurus Partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB,” ujarnya.

Karena itu, Saleh meminta PKB menyampaikan secara terbuka jika benar partai tersebut keluar dari KIM dan bergabung dalam KPP.

Baca Juga: Baim Wong Sukses Raih Omzet hingga Rp600 Juta dalam 2 Jam Saat Shopee Live Perdananya

“Jika benar PKB akan bergabung dengan KPP, sebaiknya disampaikan saja secara terbuka. PKB sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai di KIM, sikap itu tentu akan sangat patriotik dan kesatria,” kata Saleh, Jumat 1 September 2023.

Dia menilai jika benar PKB bergabung ke KPP, sebaiknya partai politik yang berada di KIM diberitahu secara resmi agar tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat.

Saleh mengatakan PAN menghormati jika benar PKB bergabung dengan KPP. Keputusan itu tindakan terbaik yang harusdiambil PKB karena sejak Parta Golkar dan PAN mendukung Prabowo, ada kesan tidak nyaman dari PKB.

Baca Juga: Tips bagi Orang Tua dari Ustadz Adi Hidayat, agar Anak Sholeh Sholehah

"Kita sama-sama sudah paham bahwa PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo Subianto,. Andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo Subianto, pasti PKB akan tetap di KIM,” katanya.

Karena itu, menurut dia, keluarnya PKB dari KIM bukan terkait bergabungnya Golkar dan PAN serta bukan soal perubahan nama koalisi.

“Ini manuver PKB untuk mencari tempat bagi Cak Imin sebagai cawapres. Pada banyak kesempatan, hal ini disampaikan para pengurus PKB secara terbuka,” ujarnya.

Baca Juga: Jangan Putus Tali Silaturahim, Ustadz Abdul Somad: Tidak Masuk Surga

Saleh mengungkapkan bahwa KIM belum pernah secara khusus membicarakan bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Saat ini, menurut dia, tahapannya masih pengumuman nama dan penyusunan agenda bersama.

“Soal cawapres, akan ditentukan kemudian dengan pendekatan musyawarah mufakat. Semua partai akan dilibatkan secara adil dan setara,” katanya.

Baca Juga: Ini Salah Satu Kunci Kebahagiaan, Kata Aa Gym

Menurut dia, di internal KIM tidak ada yang ditinggalkan karena semua dilibatkan dan diajak bicara. Dia mengatakan kalau ada yang merasa ditinggalkan, itu mungkin hanya cara untuk mencari jalan keluar yang halus sehingga tidak elok keluar tanpa ada alasan.***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler