Network
HaiBandung - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, dari Rumah Sakit Pondok Indah, menyatakan bahwa isu kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) memiliki potensi untuk memicu gangguan mental bagi peserta Pemilu dan masyarakat pendukung secara umum.
Dalam sebuah webinar yang diadakan secara daring di Jakarta, baru-baru ini, Ashwin menjelaskan, isu-isu kecurangan dalam Pemilu ini dapat memicu perasaan tidak adil dan kecemasan berlebihan.
Ia menegaskan, dalam momen Pemilu, gangguan mental tidak hanya memengaruhi para calon pemimpin, tetapi juga pendukung dari pasangan calon tertentu, terutama jika mereka sangat fanatik atau terlibat secara intens dalam mendukung pilihan mereka.
Ashwin mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas mental, terutama bagi calon pemimpin, karena stres yang tidak diatasi dengan baik dapat berujung pada diagnosis berbagai gangguan mental seperti kecemasan, depresi, bahkan psikosis.
Tidak hanya itu, Ashwin juga menyoroti gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik dapat memiliki dampak buruk yang berkepanjangan. Oleh karena itu, pengenalan dan penanganan yang cepat sangatlah penting untuk memastikan individu mendapatkan perlakuan yang tepat guna mengatasi kondisinya.
Jangan Stres oleh Situasi Politik
Dalam konteks ini, Ashwin juga menekankan, masyarakat harus berusaha untuk tidak terlalu stres dengan situasi politik, karena stres yang berlebihan hanya akan membuat mental menjadi lebih rentan dan pada akhirnya dapat membawa dampak negatif bagi kesejahteraan individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, perlunya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di tengah dinamika politik adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Upaya pencegahan, pengenalan dini, dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif dari isu-isu politik yang mungkin memicu gangguan mental. ***
