HaiBandung - Banyak perokok berpikir bahwa menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko kanker, dan sebuah studi terbaru telah berhasil mengonfirmasi keterkaitan tersebut.
Dilansir dari laman Medical Xpress pada Sabtu 10 Februari 2024, studi ini menunjukkan penurunan risiko kanker dapat terjadi dalam jangka panjang setelah seseorang berhenti merokok.
Studi ini dipimpin Eunjung Park dari National Cancer Center Graduate School of Cancer Science and Policy di Goyang, Korea Selatan, dan melibatkan 2.974.820 peserta dewasa di Korea Selatan. Para peneliti memantau peserta selama rata-rata 13,4 tahun dan mengonfirmasi 196.829 kasus kanker selama masa tindak lanjut tersebut.
Baca Juga: Cara Mudah Daftar BPJS Kesehatan Secara Online dari Rumah
Hasilnya menunjukkan, orang yang berhenti merokok sepenuhnya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker dibandingkan dengan mereka yang terus merokok. Rasio bahaya untuk semua jenis kanker adalah 0,83, sedangkan untuk kanker paru-paru, kanker hati, kanker lambung, dan kanker kolorektum masing-masing adalah 0,58, 0,73, 0,86, dan 0,80.
Meskipun risiko kanker awalnya sedikit meningkat setelah berhenti merokok dalam rentang 10 tahun, risiko tersebut kemudian menurun seiring berjalannya waktu. Bahkan, setelah 15 tahun atau lebih, penurunan risikonya mencapai 50 persen dibandingkan dengan orang yang terus merokok.
Penelitian ini juga menemukan risiko kanker paru-paru menurun lebih cepat daripada jenis kanker lainnya, dan terlihat penurunan yang lebih besar, terutama pada orang yang berhenti merokok sebelum usia 50 tahun.
"Temuan kami menekankan pentingnya mendorong orang untuk berhenti merokok, dan mengingatkan pentingnya dukungan dan sumber daya yang tepat untuk berhenti merokok secara berkelanjutan," ucap Park dikutip haibandung.com dari PMJ News.
Editor: Rakhmat Margajaya
Sumber: PMJ News