HaiBandung - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, memiliki strategi unik untuk menjaga bisnis kue khas Imlek yang membutuhkan waktu dan dedikasi tinggi. Meskipun prosesnya melibatkan waktu 16-17 jam, Jauhari melihat penurunan minat sebagai peluang untuk berkembang.
"Dengan keadaan seperti ini, ini jadi peluang bagi kami yang masih menggeluti usaha ini," ujar Jauhari yang telah memproduksi kue keranjang sejak 1988.
Untuk memperluas pemasaran, Jauhari memanfaatkan platform penjualan online. Meskipun awalnya didominasi warga Jabodetabek, kehadiran online memungkinkan penjualan hingga luar Jawa.
Tantangan
Namun, tantangan muncul saat mengirim ke luar Pulau Jawa karena risiko kerusakan atau penurunan kualitas.
Baca Juga: Simak, 3 Tips Menyajikan dan Memotong Kue Keranjang Imlek
Jauhari menjawab tantangan tersebut dengan memperbaiki pengemasan, menggunakan plastik vakum untuk melindungi kue selama pengiriman.
Meskipun menyesuaikan dengan era digital, Jauhari tetap setia pada cara tradisional pembuatan kue keranjang, termasuk menggunakan daun pisang dan keranjang bambu.
"Kue ini tanpa pengawet dan pewarna buatan, umurnya tidak lama. Jamurnya cepat, tapi hanya terdapat di bagian plastiknya saja," kata Jauhari dikutip haibandung.com dari Antara, Jumat 2 Februari 2024.
Permintaan Meningkat
Meskipun demikian, permintaan kue keranjang Hoki meningkat menjelang tahun baru Imlek, mengharuskan para pegawai terus bekerja tanpa henti.