Kisah Carwidi Nelayan Sukabumi yang Terdampar di Santolo Garut, 3 Hari Bertahan di Perahu Terbalik

- 17 Maret 2024, 17:01 WIB
Petugas Satpolairud Polres Garut bersama nelayan mengevakuasi kapal nelayan yang terhempas gelombang laut di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (17/3/2024). (ANTARA/HO-Satpolairud Polres Garut)
Petugas Satpolairud Polres Garut bersama nelayan mengevakuasi kapal nelayan yang terhempas gelombang laut di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (17/3/2024). (ANTARA/HO-Satpolairud Polres Garut) /

HaiBandung - Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut bersama nelayan mengevakuasi Carwidi, seorang nelayan Sukabumi yang selama tiga hari terombang-ambing karena kapalnya terbalik akibat gelombang tinggi.

Nelayan Sukabumi Carwidi kemudian terdampar di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu, 17 Maret 2024.

Kepala Satpolairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya mengatakan Carwidi berangkat dari Kabupaten Sukabumi untuk melaut mencari ikan di perairan Kabupaten Cianjur sejak Kamis (14/3).

"Ya, perahu nelayan dari Sukabumi yang sedang melaut ke perairan wilayah Cianjur terbalik dan terdampar di Pantai Bobos Santolo, Cikelet," kata Anang dikutip dari Antara.

Pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi bahwa ada dua nelayan yakni bernama Carwidi (24) dan Juned (40) warga Pabean Udik, Kabupaten Indramayu, yang hilang saat melaut.

Baca Juga: TNI AD Buka Pendaftaran Seleksi Bintara, Berikut Ini Persyaratannya

"Hari Sabtu (16/3) kemarin menerima informasi dari BPBD Sukabumi bahwa dua orang nelayan hilang ketika sedang melaut," kata Anang.

Ia menyampaikan informasi dari BPBD tersebut kemudian disebar ke para nelayan di Kabupaten Garut sampai akhirnya diketahui ada seorang nelayan yang terdampar lalu dilakukan pertolongan.

Korban yang terdampar itu, kata Anang, diketahui bernama Carwidi. Sedangkan nelayan satu lagi dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Baca Juga: Penemuan Bayi Perempuan Hebohkan Warga Cibatu Garut, Kini Bayi Dirawat di Puskesmas

Berdasarkan pemeriksaan Carwidi, lanjutnya, saat sedang memasang jaring kondisi cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang besar di perairan Gunung Dua Agrabinta, Kabupaten Cianjur, lalu menghantam perahu mereka sampai terbalik.

"Keduanya bertahan di atas kapal yang terbalik dan terombang-ambing di tengah laut selama dua hari dua malam," katanya.

Berdasarkan keterangan Carwidi, Juned saat terombang-ambing di tengah lautan mengaku tidak mampu bertahan di atas kapal, sampai akhirnya menjauh dan tenggelam, sementara Cariwidi tidak bisa menolongnya karena kondisi gelap.

Baca Juga: Daftar Besaran Zakat Fitrah 1445 H/ 2024 Kota/Kabupaten di Jawa Barat

Sedangkan Carwidi, kata dia, masih tetap bertahan di atas kapal yang terbalik selama tiga hari sampai akhirnya terdampar di Pantai Santolo, Minggu pagi.

"Korban masih di kantor Satuan Polirud Polres Garut untuk memulihkan kondisinya," kata Anang.

Ia mengimbau nelayan di Kabupaten Garut untuk sementara tidak melaut mencari ikan, karena sejak beberapa hari kondisi cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang yang tinggi, sehingga membahayakan jiwa manusia.

"Kami mengimbau saat ini nelayan agar jangan dulu melaut karena ombak masih besar," ”kata Anang.***

Editor: Lana Filana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah