Masya Allah, 75 Persen Warga RW 02 Sukamiskin Kota Bandung Sukses Olah Sampah di Rumah

- 22 Mei 2023, 09:41 WIB
75 Persen warga RW 02, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, sukses mengolah sampah di rumah masing-masing.
75 Persen warga RW 02, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, sukses mengolah sampah di rumah masing-masing. /bandung.go.id/

HaiBandung - Luar biasa, masyarakat RW 02 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, 75 persen warganya berhasil mengolah sampah di rumah masing-masing.

Hal itu terjadi karena gerakan yang dilancarkan Deny Sukirman selaku Ketua RW 02 Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, sejak 2020.

Dengan demikian, adanya gerakan Kang Pisman di lingkungan RW, di Kota Bandung, bukan hal baru. 

"Bukan hanya Kang Pisman, kami juga ada Buruan Sae. Jadi ada peternakan ayam, kebun, dan ada kolam ikan lele. Prinsipnya Waste to food, integrasi dari pengolahan sampah," tutur Deny seusai sosialisasi Kang Pisman di SOR Arcamanik, Minggu 21 Mei 2023.

Baca Juga: Daftar 12 Desa di Kabupaten Bandung Barat yang Menggelar Pilkades 2 Juli 2023

Tahap pertama ia menyosialisasikan Kang Pisman kepada petugas sampah di RT RW, ibu-ibu PKK, dan karang taruna. Lalu, menyediakan fasilitas ember sampah dan jadwal pengangkutan sampah oleh petugas.

"Kita sediakan lima ember untuk satu rumah. Sampah yang sudah terkumpul, diangkut ke TPS. Sistem pengolahan sampah organiknya dengan Black Soldier Fly (BSF)," ujarnya. 

Agar semakin semangat, ada reward kepada warga yang rajin dan rutin mengolah sampah, yakni mendapatkan satu ekor ayam.

Baca Juga: Pemkot Bandung Lega, 300 Warga Siap Olah Sampah di Rumah

Usaha ini pun berbuah manis. Berdasarkan catatan RW 02 Sukamiskin, sebanyak 276 KK dari 368 KK sudah berhasil memilah sampah dengan baik.

Sampah organik rata-rata yang dihasilkan di wilayah tersebut sebanyak 150 kg/hari. 100 kg sampah per hari diolah dengan sistem magot dan pengomposan. Lalu 50 kg sisanya diangkut tim DLH.

"Sampah anorganik 5 kg/hari di manfaatkan kembali. Sehingga jumlah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali sebanyak 105 kg/hari atau 3.150 kg/bulan," katanya. 

Baca Juga: Tampang 4 Pelaku Pengeroyokan TNI AD di Gegerkalong Bandung Beredar di Medsos, Korban Dirawat di RSHS

Namun, ia mengakui salah satu kendala dalam mengolah sampah adalah sampah residu seperti kaca, pecahan lampu, termasuk plastik-plastik. Sebab untuk pengolahan sampah residu itu pihaknya belum memiliki sarananya seperti mesin atau apapun yang bisa mengolah sampah sampai habis.

"Ada juga dekat wilayah kami yang mengolah sampah residu itu dengan sistem pembakaran secara manual. Tapi ternyata setelah dicoba, belum tepat di lingkungan kami karena wilayahnya terlalu padat penduduk. Khawatir nanti malah berdampak negatif pada lingkungan, padahal niat awalnya justru ingin mengolah sampah tapi malah menyembuhkan masalah lain," ucapnya. 

Oleh karena itu, ia berharap bisa berkolaborasi dengan RW yang mempunyai sarana untuk mengolah sampah residu dengan lebih baik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, ‪Senin 22 Mei 2023‬: Anda Menerima Kejutan dari Pasangan

"Kalau semua RW bisa berporses, bertindak, membantu penanganan sampah dari mulai warga dan pengurusnya bisa mengurangi sampah, sehingga produksi sampah yang dihasilkan tidak lagi dibuang ke TPS bahkan ke TPA. Saya yakin pasti sampah di Kota Bandung pada akhirnya akan selesai. Lingkungan lebih bersih, lebih segar, dan lebih sejuk," tuturnya. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah