"Kondisi usaha di Pasar Rakyat Banjaran saat ini relatif sepi sehingga pendapatan pedagang sangat menurun drastis," ungkapnya.
Baca Juga: Gempar, Dedi Mulyadi Mengundurkan Diri dari Partai Golkar, Berikut Bunyi Lengkap Suratnya
Hal lain yang menjadi keberatan, lanjut pedagang tersebut, kios tempat usahanya dulu dibangun secara swadaya oleh para pedagang setelah beberapa kali terjadi kebakaran.
Menurutnya, sebagai pedagang pihaknya tidak diajak berdialog secara khusus atas rencana revitalisasi Pasar Rakyat Banjaran.
Jika rencana itu direalisasikan, menurutnya, ia dan pedagang lainnya akan kehilangan kios yang dibangun dengan biaya sendiri secara swadaya.
"Sementara hingga saat ini tidak pernah ada pembahasan mengenai kompensasi kios-kios pedagang Pasar Rakyat Banjaran yang seharusnya dibahas oleh Bupati Bandung dengan para pedagang Pasar Rakyat Banjaran," jelasnya.
Baca Juga: Alhamdulillah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Selamatkan Status ASN Guru SMP Pangandaran Husein Ali
Pedagang ini mengaku telah melakukan audiensi dengan DPRD, namun tidak menemukan titik temu penyelesaian. Bahkan Komisi B DPRD Kabupaten Bandung menyarankan para pedagang untuk menempuh upaya hukum.
"Atas permasalahan kami tersebut kiranya Bapak Presiden @jokowi dapat memberikan dukungan moril serta perlindungan kepada para pedagang Pasar Rakyat Banjaran agar revitalisasi tidak jadi dilakukan, atau setidak-tidaknya ditunda hingga kondisi ekonomi pulih kembali," tutup pedagang itu.***