HaiBandung - Ketua RT 05 RW 10 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Peri Mulyana, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja PDAM Tirtawening.
Menurutnya, tindakan tukang gali yang tanpa izin, tanpa informasi yang jelas kepada warga Kompleks Margahayu Raya Barat, serta tanpa pengawasan langsung dari petugas PDAM Tirtawening, menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Peri Mulyana menyoroti kelucuan kesalahan dalam penggalian tersebut. Padahal, PDAM Tirtawening merupakan perusahaan senior yang seharusnya memiliki pengetahuan lengkap tentang jalur pipa yang ada.
"PDAM seharusnya mengetahui secara historis jalur pipa yang terpasang, sehingga tindakan penggalian tidak perlu dilakukan dengan sembrono," katanya kepada Hai Bandung, Senin 27 November 2023.
Dia juga menunjukkan kebingungannya terkait alasan mengapa penggalian dilakukan hanya untuk mengetahui ukuran pipa. Padahal informasi tersebut seharusnya dapat ditemukan dalam catatan pemasangan pipa pada masa sebelumnya.
Baca Juga: KPU: Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 Saling Sindir Menyindir karena Bersahabat
"Ini seharusnya tidak serumit sekarang. Pasti ada catatan pemasangan pipa yang dapat memudahkan tanpa harus merusak infrastruktur," ujarnya.
Pengurus RT Kena Getahnya
Peri Mulyana juga mengekspresikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan hasil perbaikan tidak sesuai dengan kondisi semula, terutama terkait penataan kembali jalan dan pengaspalan.
"Jika setelah perbaikan tidak sesuai, kepada siapa kami harus mengajukan keluhan? Ini menjadi pertanyaan yang serius karena akan berdampak pada kehidupan sehari-hari warga," ucapnya.
Sementara itu, Peri Mulyana menyindir bahwa akhirnya masalah ini akan jatuh ke tangan Ketua RT untuk diselesaikan.
Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi Hari Ini, Senin 27 November 2023: Kenapa Lakshmi Takut Api?
"Ini mah piomongeun," katanya dengan nada canda. Namun, di balik candaannya, tergambar rasa frustrasinya terhadap tanggung jawab yang mungkin harus diemban oleh pihak RT dalam menyelesaikan dampak negatif dari kinerja PDAM Tirtawening.
Peri mengaku dirinya sempat bertemu dengan pimpro penggalian yang mengatakan perizinan, maksud dan tujuan sudah disampaikan pada rapat minggu lalu di kelurahan, tetapi sejauh ini pengurus RT sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
Pimpro juga bilang, kata Peri, penggalian ini memang sekadar untuk mengetahui jenis pipa exsisting.
"Kenapa tidak ada pengawasan dari pihak PDAM," kata Peri heran.
Selaku ketua RT, Peri meminta agar kondisi setelah penggalian, mulus kembali seperti semula.***