ASN dan Karyawan BUMD Kota Bandung Tadarus Bersama, Kaji Al-Quran yang Jadi Nilai-Nilai Pancasila

31 Mei 2023, 19:15 WIB
Kota Bandung Mengaji: Renungi Nilai Al-Qur'an dalam Pancasila. /bandung.go.id/

HaiBandung - Umat Islam Kota Bandung perlu memahami nilai-nilai luhur kandungan Al-Qur'an yang menjadi nilai-nilai Pancasila. 

Agar umat Islam memahami hal tersebut, aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan BUMD Kota Bandung kembali tadarus bersama secara serentak, Rabu 31 Mei 2023.

Dalam kajian kali ini, para ASN dan karyawan Kota Bandung menadaburi nilai-nilai Al-Qur'an yang ada di dalam Pancasila. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiar menyampaikan, sebagai warga negara, umat Islam menyadari jika nilai-nilai yang mereka anut terintegrasi dalam bingkai Pancasila. 

Baca Juga: Viral, Emak emak akan Gorok Leher Sendiri Saat Ditagih Utang

"Umat Islam perlu memahami nilai-nilai luhur kandungan Al-Qur'an yang menjadi nilai-nilai Pancasila. Tadarus ini diperuntukkan kepada seluruh ASN dan karyawan BUMD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai sarana untuk mempelajari kandungan nilai-nilai Alquran,” kata Soni.

Menurutnya, Al-Qur'an menjadi pedoman hidup manusia, berisi nasihat yang mengarahkan manusia pada kehidupan dunia dan akhirat.

Karena itu, Soni berharap program Kota Bandung Mengaji menjadi pembinaan mentalitas ASN dan karyawan BUMD di Pemkot Bandung demi menumbuhkan kecerdasan emosional dan spiritual.

Baca Juga: Ridwan Kamil Teratas pada Simulasi Cagub di Pilgub DKI Jakarta 2024, Versi Hasil Survei ASI

"Dengan kegiatan ini, mudah-mudahan nilai motivasi dalam Al-Qur'an dapat ditransformasikan pada seluruh ASN dan karyawan BUMD agar kehidupan berbangsa dan bernegara bisa dipahami dalam keberagaman bingkai bhineka tunggal ika," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, para ASN pun dibimbing untuk membaca Al-Qur'an dengan kaidah dan tartil yang sesuai. Pembacaan Al-Qur'an dibimbing langsung oleh Ustaz Biki Abdillah. Surat yang dibaca kali ini adalah Al Baqarah ayat 186.

"Kesempurnaan bacaan yang kita miliki menjadi indikasi keimanan kita kepada Allah. Dilihat dari membaca Al-Qur'an sesuai kaidahnya," ucap Biki.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap BKN sehingga PNS Boleh Poligami

Tak hanya membaca, peserta pun menadaburi surat Al-Baqarah ayat 186 bersama K.H Ahmad Humaidi.

Ahmad memaparkan sebab turunnya ayat tersebut, yakni berkaitan dengan seorang Arab pedalaman memaknai tentang keberadaan Allah. 

"Apakah Allah itu dekat atau jauh? Kalau dekat, kami akan munajat kepadanya tanpa ada perantara. Kalau jauh, kami akan memanggilnya. Begitu kata orang Arab Baduy saat itu," kata Ahmad.

Baca Juga: Daftar Tarif Baru Tol Padaleunyi dan Cipularang, Berlaku Mulai Senin 5 Juni 2023, Lengkap dengan Tarif Lama

Ia menambahkan, ada beberapa pelajaran yang bisa didapatkan dari surat tersebut. Pertama, Allah maha dekat terhadap hamba-hamba-Nya.

Jika sudah dekat dengan Allah, berarti seorang hamba sudah terjamin memiliki sandaran ke Allah.

"Di dalam tafsir Ar-Razi, dekat itu maknanya bukan dekat pada cara dan tempat. Kedekatan Allah dengan seorang hamba adalah karena Allah mengetahui, melihat, dan melindungi kita," ujarnya.

Kedua, Allah maha pengijabah doa. Dalam mengabulkan doa, Allah memberikan tiga alternatif kepada hambanya.

Baca Juga: Ramai Penolakan Pemilu Proporsional Tertutup, Ini 2 Perbedaan Mendasar Proporsional Terbuka dan Tertutup

"Allah kasih tiga alternatif pengabulan doa, yakni disegerakan, ditangguhkan di akhirat, atau dipalingkan dari hal yang tidak baik," ujarnya lagi. 

Ia pun mengatakan, jika doa ingin segera dikabulkan oleh Allah, maka perhatikan beberapa aspek, termasuk waktu-waktu dikabulkannya doa.

"Jangan sampai kita memakan, meminum, dan menggunakan sesuatu yang haram. Lalu, manfaatkan waktu-waktu mustajab dalam berdoa. Seperti saat safar atau perjalanan jauh, waktu hujan, atau saat berpuasa," katanya. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler