Garut Berstatus KLB Difteri untuk 10 Bulan ke Depan, 7 Ruang Isolasi Disiapkan di RSUD dr Slamet

22 Februari 2023, 09:10 WIB
Ilustrasi KLB difteri, salah satu ruangan di RSUD dr Slamet Garut /Instagram @rsuddokterslamet/

HaiBandung - Garut dinyatakan berstatus KLB difteri untuk 10 bulan ke depan dimulai dari Februari hingga November 2023.

Status KLB difteri ini ditetapkan lewat Surat Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/KEP.91-DINKES/2023. 

Status KLB difteri di Garut ditetapkan menyusul adanya tujuh warga Kampung Cilegong, Desa Kahuripan, Kecamatan Pangatikan, meninggal dunia. Para korban meninggal dunia dengan menunjukkan gejala terjangkit difteri.

Untuk mengantisipasi lonjakankan kasus difteri, RSUD dr. Slamet Garut menyiapkan tujuh ruang isolasi di mana setiap ruangan berisi dua tempat tidur. Demikian penjelasan Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Slamet Garut, Willy Indrawilis kepada wartawan, Selasa 21 Februari 2023.

Baca Juga: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Siswa Siswi SMPN 3 Garut yang Kecelakaan di Purworejo

Ia menyampaikan, untuk saat ini ada tujuh ruangan di RSUD dr Slamet Garut untuk menangani kasus difteri. Total tempat tidur sebanyak 14.

"Kami telah menyiapkan ruangan khusus untuk mengantisipasi lonjakan kasus difteri di Garut. Ruangan khusus disiagakan karena penanganan kasus difteri tidak boleh disatukan dengan pasien penyakit lain," ujar Willy.

Kondisi terkini

Willy mengungkapkan, hingga hari ini ada tiga pasien susfek difteri yang dirawat di ruangan khusus RSUD dr. Slamet dengan gejala pembengkakan di leher dan selaput putih di tenggorokan. Semua pasien terdiri dari anak-anak.

"Namun kondisi mereka kini membaik. Bengkak di lehernya berkurang. Ini terjadi usai mereka mendapatkan penanganan dan perawatan serta pemberian obat antidifteri," ungkap Willy lagi.

Sementara itu, Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jawa Barat hingga hari ini masih berada di lapangan. Mereka masih melakukan penelusuran sebab tidak menutup kemungkinan ada warga lainnya yang terkena.

Baca Juga: Alhamdulillah, Rombongan Studi Tour SMPN 3 Garut Semuanya Selamat, Ini Penjelasan Kapolsek Ngombol Purworejo

Selain itu, penelusuran juga dilakukan untuk mengetahui penyebab mewabahnya difteri di Pangatikan.

Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jawa Barat Dewi Ambarwati mengatakan, dari hasil penelusuran, ditemukan dua warga lainnya yang dinyatakan susfek difteri.

Keduanya menunjukkan gejala pembengkakan di tenggorokan disertai dengan kesulitan menelan makanan.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Jamu Warga Garut Korban Amuk Massa di Muratara Sumatera Selatan

Menurut Dewi Ambarwati, difteri sangat membahayakan jiwa pasien jika tak segera diberi serum antidifteri. Selain itu penyebarannya pun sangat mudah.

"Pemberian imunisasi salah satu langkah untuk mencegah difteri," kata Dewi, Selasa, 21 Februari 2023 kepada wartawan.

Pangatikan

Di mana letak Kecamatan Pangatikan yang tujuh warganya meninggal dunia akibat difteri?

Wilayah Kecamatan Pangatikan berada di arah Timur Laut dari Garut Kota, jaraknya sekitar 16 km. Wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan Wanaraja dan Sukawening.

Jika ditempuh dari arah Balubur Limbangan, Pangatikan berjarak sekitar 15 km ke arah Barat Laut.***

Editor: Lana Filana

Tags

Terkini

Terpopuler